Diapun beralih tempat
Duduk menepi disudut pintu kelenteng
Â
Abu pembakaran hio
Bagai untaian melati Lekat dirambutnya
Orang orang bergembira
Tapi wajahnya tetap murung
Â
Dia ingin beli petasan
Dan naik helicak berkeliling kota
Sama seperti teman sebayanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!