Walaupun persoalan kasus dugaan trafficking anak yang terjadi dikota Tanjungbalai telah memakan waktu yang cukup lama, hampir lima bulan lamanya, namun kasusnya belum juga selesai. Tapi yang pasti ada pembelajaran yang berharga yang dapat untuk dipetik dari kasus ini. Setidaknya bagi kaum ibu yang akan melakukan persalinan kandungan.
Kita memang tidak tahu pasti apa yang mendorong Popi Enjelina br Sembiring untuk melakukan persalinan disebuah klinik pribadi sang bidan. Sementara Popi Enjelina br Sembiring mengaku bahwa keluarganya adalah keluarga yang miskin. Apakah Popi Enjlina tidak mengetahui kalau biaya persalinan diklinik pribadi atau swasta biayanya tentu lebih mahal dari biaya persalinan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)?.
Persalinan di RSUD, tentu biayanya jauh lebih murah ketimbang dari pada melakukan persalinan diklinik pribadi maupun swasta. Apa lagi Popi mengaku sebagai orang miskin, tentu persalinannya di RSUD akan gratis dengan menggunakan surat miskin. Atau memang Popi meragukan perawatan yang dilakukan oleh RSUD, tidak sebaik yang dilakukan oleh bidan yang memiliki klinik pribadi.
Pelayanan persalinan di RSUD, sekalipun sang pasien menggunakan surat miskin, pelayanannya sama dengan pasien yang tidak menggunakan surat miskin. Buakankah pemerintah menjamin kesehatan rakyatnya. Pada hal jika persalinan Popi di klinik milik pribadi sang bidan atau klinik swasta sekalipun jika persalinan itu tidak berjalan secara normal, toh klinik pribadi dan swasta itu akan merujuk pasiennya ke RSUD juga. Jadi apa bedanya?Atau memang Popi merasa gengsi jika melakukan persalinan di RSUD dengan menggunakan surat miskin?, tentu dalam hal ini hanya Popilah yang tahu.
Kemudian para bidan yang memiliki klinik bersalin, hendaklah mengutamakan hati nurani terhadap pasien yang datang meminta pertolongan. Sekalipun yang datang itu pasien yang tidak mampu. Bukankah dalam sumpah jabatan kebidanan, lebih mengutamakan sisi kemanusiaan ketimbang dari pada sisi bisnisnya dalam melakukan pertolongan terhadap pasien.
Semoga kasus dugaan traffickin ini memberikan pelajaran yang berharga buat kita.
Tanjungbalai Tengah malam, 11 January 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H