Itulah tadi catatan saya pada kajian tersebut. Dari kajian ini banyak hal yang bermanfaat bagi kita. Salah satunya kisah masuknya DR. Bilal Philips menjadi Muslim. Dari kisah tersebut dapat kita lihat bahwa hidayah dari Allah bisa datang dari mana pun, kapan pun, dan untuk siapa pun. Bahkan ketika seseorang sudah sangat ingkar (dalam kisah DR. Bilal Philips beliau setelah menjadi nasrani kemudian menjadi komunis). Namun jika Allah menghendaki, maka hidayah tetap akan sampai.
Bagi yang sudah mendapat hidayah, tak patut rasanya kemudian bersantai-santai. Karena Allah dapat dengan mudahnya mencabut hidayah tersebut dan membalikkan keadaan menjadi kufur. Karena kita tidak tahu akan takdir kita, maka yang dapat kita lakukan adalah selalu berharap kita tetap beriman hingga akhir hayat serta berhusnudzon semoga kita merupakan hamba Allah yang ditakdirkan masuk surga.
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)” (QS Ali Imron: 8)
Semoga bermanfaat!
Surabaya, 14 September 2015
(dipublikasi ulang dari blog saya)