Dari seluruh itu, perusahaan teknologi bakal mengetahui kapan kami sedang senang, sedih, kesepian, depresi, bahkan mengetahui ketika kami sedang menyaksikan foto mantan. Mereka mengetahui apa yang kami melakukan sementara larut malam, mereka mengetahui semuanya, entah kami seorang ekstrovert maupun introvert.
Mereka mengetahui lebih banyak berkenaan kita, ketimbang yang pernah dibayangkan didalam sejarah manusia. Data-data itu bakal digunakan untuk memprediksi konten seperti apa yang bakal direkomendasikan ke kita, supaya kami tambah betah menatap layar ponsel untuk tingkatkan pundi-pundi duwit mereka.
"Jadi, seluruh information yang kami memberikan tiap-tiap saat, dimasukkan ke proses yang hampir tak diawasi manusia, yang terus mengakibatkan prediksi yang tambah membaik berkenaan apa yang kami melakukan dan siapa kita," kata Sandy Parakilas, mantan Manajer Operasi Facebook.
Semua information yang diberikan bakal digunakan untuk mengakibatkan jenis diri kami yang sanggup memprediksi tindakan kita. Dan siapapun yang mempunyai jenis terbaik, maka dia bakal memenangkan persaingan.
Di balik layar yang tiap-tiap hari kami gulir, mereka mempunyai semacam boneka voodoo yang menyerupai diri kita. Semua yang pernah kami lakukan, seluruh klik yang kami buat, seluruh video yang kami tonton, seluruh tombol like, semuanya bakal diolah menjadi boneka voodoo yang terus berkembang hingga terus mendekati diri kita.
Mereka bakal mengetahui ketika durasi kami didalam menggunakan fasilitas sosial lebih pendek berasal dari biasanya. Dan itu kabar jelek bagi mereka, karena bakal mengakibatkan iklan yang kami menyaksikan menjadi tambah sedikit.
Maka mereka bakal menyarankan hal-hal menarik cocok bersama dengan jenis diri kami yang mereka punya. Aktivitas teman atau keluarga kita, apa yang sedang dilaksanakan oleh orang yang kami suka, atau jenis video-video yang sering kami tonton. Dan, ponsel kami bakal bergetar, layarnya bakal menyala, menampilkan notifikasi berkenaan suatu hal yang mereka rekomendasikan.
Media sosial yang mirip mesin interaksi yang tidak cuma menyudahi dalam tombol klik buat menghasilkan interaksi sosial serta memicu hormon dopamin serta kegembiraan.
Di sisi lain media sosial tidak menciptakan metode buat mendefinisikan suatu kebenaran, mesin itu siap memuntahkan data apapun ke publik.
Tetapi pada sisi yang lain kenyataannya mesin itu pula mempunyai keahlian buat menjangkau kepribadian individu para pemilik akun.
Kala kamu mengklik pertandingan sepakbola pada salah satu kanal youtube hingga dalam beranda Facebook bakal bermunculan iklan- iklan sepatu bola yang bakal menyita waktu Kamu.