Mohon tunggu...
wisnu nugroho pamungkas
wisnu nugroho pamungkas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - 1900030354

Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Media Sosial Memanipulasi Manusia

8 Juli 2021   22:01 Diperbarui: 11 Juli 2021   20:42 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mari kami menjadi bersama dengan Facebook di Myanmar.

Facebook di Myanmar

Masih ingat bagaimana pembersihan etnis Muslim Rohingnya yang begitu mengerikan itu?. Pembunuhan dan pemerkosaan massal, serta pembakaran seluruh daerah tinggal yang mengakibatkan terusirnya kurang lebih 700 ribu umat Muslim Rohingnya, ternyata tidak sanggup dilepaskan bersama dengan bagaimana informasi berkembang dan dikelola di negara itu.

Dalam film dokumenter The Social Dilemma, diceritakan bagaimana masyarakat Myanmar sangat dekat bersama dengan Facebook hingga Facebook menjadi sinonim berasal dari kebenaran yang berkunjung berasal dari internet.  

"Di Myanmar, sementara orang memikirkan fasilitas massa, memikirkan internet, yang terpikir adalah Facebook," kata Chyntia M. Wong, mantan Peneliti Internet Senior di Lembaga HAM didalam film tersebut.

Setiap orang yang membeli ponsel, penjual bakal memasangkan aplikasi Facebook sekaligus membuatkan akun di ponsel barunya. Sehingga, perihal pertama yang dilaksanakan oleh mereka bersama dengan ponsel barunya adalah membuka Facebook.

ADVERTISEMENT

Hal itu dimanfaatkan pemerintahan junta militer Myanmar, bersama dengan menjadikan fasilitas sosial, khususnya Facebook sebagai senjata untuk melakukan narasi-narasi propaganda. Militer dan pelaku kejahatan lainnya memanipulasi opini publik terhadap kaum Muslim Rohingnya hingga Facebook kewalahan menanggulangi maraknya berita bohong dan ujaran kebencian di Myanmar.

Fitur yang dimiliki oleh Facebook sangat mungkin pelaku propaganda tambah gampang untuk menyebarkan narasi manipulatif. Akibatnya, jurang polarisasi di sedang masyarakat menjadi tambah lebar dan dalam.

Narasi kebencian terhadap umat Muslim Rohingnya begitu gampang disebarkan, supaya mengakibatkan kemarahan pihak-pihak tertentu terhadap umat Muslim Rohingnya. Maka, seluruh kejahatan yang dilaksanakan terhadap mereka diakui wajar, bahkan sebetulnya selayaknya seperti itu.

"Jika kami mendambakan mengendalikan populasi negaramu, tak pernah ada alat yang seefektif Facebook," kata Roger McNamee, Early Investor Venture Capitalist Facebook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun