KEPEMIMPINAN GURU UNTUK PERUBAHAN KUALITAS MENGAJAR PADA MASA PANDEMIC COVID-19
Â
Nur Shadila
Nurainun Siregar
Wiska Putri Limbong
Winda Muliana Sari
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Sadilanur0@gmail.comÂ
Nurainunsiregartbi1@gmail.com
wiskaputrilimbong@gmail.com
windamulianasari@gmail.com
ABSTRACT
This study describes the influence of teacher leadership in improving the quality of teaching during the COVID-19 pandemic. As we know, the pandemic has brought so many changes, including in the world of education. Interviews were conducted to determine how teacher leadership becomes a benchmark in the implementation of the learning process can be realized as it should be. The sample consists of two, namely teachers who have completed strata 1 and students who are teaching. This finding is useful to see the magnitude of the influence of teacher leadership to improve the quality of teaching during this COVID-19 pandemic.
Keyword: teacher leadership, teaching quality, covid-19
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh kepemimpinan guru dalam meningkatkan kualitas mengajar di masa pandemic covid-19. Seperti yang kita ketahui pandemic membawa begitu banyak perubahan termasuk dalam dunia pendidikan. Wawancara dilakukan untuk menentukan bagaimana kepemimpinan guru menjadi tolak ukur dalam keterlaksanaan proses pembelajaran dapat terealisasikan sebagaimana mestinya. Sample terdiri dari dua yaitu guru yang sudah menyelesaikan strata 1 dan mahasiswa yang sedang mengajar. Penemuan ini berguna untuk melihat besarnya pengaruh kepemimpinan guru untuk peningkatan kualitas mengajar di masa pandemic covud-19 ini.
Kata Kunci: kepemimpinan guru, kualitas mengajar, covid-19
Â
PENDAHULUAN
Covid-19 membawa perubahan pada dunia pendidikan, dan pemerintah telah mengerahkan upaya dan sumber daya mereka untuk mengurangi infeksi Covid-19. Tidak dapat disangkal bahwa salah satunya adalah menempatkan semua siswa untuk belajar secara online karena kebijakan sosial distancing yang telah dibuat. Kemajuan teknologi dan informasi membawa pengaruh besar dalam mendorong terealisasinya pembelajaran secara online. Pembelajaran online diartikan sebagai proses belajar mengajar secara virtual yang dapat digunakan melalui video online, komunikasi teks (chat) dan sebagainya (Zhu & Liu, 2020). Berbagai media belajar online telah memudahkan telah digunakan oleh para pengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Hartono (2018) menjelaskan bahwa seorang guru harus memiliki empat kompetensi dalam mengaplikasikan teknologi dengan tepat sebagai berikut: (1) seorang guru harus mampu memahami penggunaan dan penerapan media belajar online. Kedua, memiliki skill kepemimpinan dalam mengarahkan peserta didik dalam memahami penggunaan dan pemanfaatan teknologi dengan baik. Ketiga, memiliki kemampuan menganalisis dengan tepat kemana arah dan tujuan penggunaan teknologi sebagai perantaraan belajar mengajar. Keempat, mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan teknologi dan dapat mengaplikasinya untuk mendapatkan suatu ide, inovasi serta kreativitas dalam pembelajaran.
Pemerintah dan pendidik menghadapi pola pembelajaran yang tidak biasa untuk Covid-19. Pendidikan menuntut pemikiran untuk mengubah model pembelajaran tatap muka dari platform offline ke platform online. Tantangan lainnya adalah meningkatkan kapasitas guru dan siswa untuk menggunakan keterampilan dalam kegiatan belajar mengajar. Mendukung siswa selama belajar di rumah, berdasarkan keterbatasan infrastruktur penunjang jaringan internet, kurangnya peralatan komputer dan teknologi informasi yang juga merupakan hal rumit. Temuan Malisch et al (2020) berpendapat bahwa akademisi harus mencari yang baru solusi untuk memastikan bahwa setiap siswa, terutama kesetaraan gender dan status sosial ekonomi, tidak terbelenggu dalam pembelajaran sejak pandemi covid-19
Dalam hal ini, industri pendidikan harus memanfaatkan ketersediaan teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran di tengah pandemi ini. Tidak semua guru dan siswa memiliki vasilitas belajar online seperti handphone dan laptop. Tidak semua jaringan internet dapat menjamin connectivitas ke seluruh wilayah. Kesulitan lainnya juga terkait dengan proses adaptasi guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran jarak jauh, serta kemampuan siswa dan guru untuk mengambil alih pembelajaran melalui keberagaman media pembelajaran. Teknologi yang digunakan dalam kegiatan pendidikan ini bukan hanya mengharuskan guru sebagai penggunanya tapi juga siswa yang dipantau oleh orang tuanya. Oleh karena itu, salah satu prinsip paling penting yang harus terus mempertahankan kualitas pengetahuan adalah kualitas pembelajaran standar. Seorang guru yang prefesional akan fokus pada masalah pendidikan utama yaitu kualitas belajar yang sesuai dengan standar dan mutu pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, kunci terealisasikannya pembelajaran daring ini adalah guru yang inovatif dan kreatif serta dipantau oleh orang tua dalam prosesnya.
METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan dalam peneliatian ini adalah kualitatif. Creswell & Poth (2016) mengemukakan bahwa tinjauan kualitatif penelitian adalah studi yang tepat untuk dinilai dalam pendidikan, masalah sosial seperti strategi pengajaran kepemimpinan guru ketika membantu siswa belajar dengan antusias. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instumen penelitian berbentuk questionnarie, respondent yang dibutuhkan disesuaikan dengan kualitas jawaban dari guru/mahasiswa (Meredith D, 2003). Wawancara terstruktur dilakukan dengan menggunakan google formulir dan daftar pertanyaan disusun sebelum pertanyaan diajukan.
Panduan pertanyaan untuk memfasilitasi wawancara terstruktur merupakan pertanyaan terbuka dan tertutup, hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal mengenai kualitas mengajar guru pada saat pembelajaran online. Adapun pertanyaan terbuka sebagai berikut: (1) Media/platform apa yang anda gunakan dalam pembelajaran online; (2) Bagaimana cara anda dala meningkatkan pengajaran agar siswa dapat memahami materi yang diberikan; (3) Bagaimana strategi/metode mengajar yang anda gunakan selama pembelajaran online; (4) Apakah selama pembelajaran online tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan untuk pertanyaan tertutup sebagai berikut: (1) Apa media/platform yang efektif digunakan untuk pembelajaran online (Checklist option); (2) Apakah selama pembelajaran online prestasi siswa mengalami peningkatan (yes,no option); (3) Apakah selama pembelajaran online anda menggunakan bahan ajar seperti modul, LKS dan lainnya (yes,no option). Beberapa pertanyaan diberi tanda wajib isi. Oleh karena itu, peneliti menganalisis kembali jawaban yang diberikan oleh participant yang dianggap memenuhi kriteria kelayakan jawaban.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Media/Platform yang Digunakan Selama Pembelajaran Online
Pembelajaran online merupakan sebuah pembelajaran berbasis teknologi yang dapat mempermudah komunikasi jarak jauh dengan menggunakan media online. Pada pelaksanaan pembelajaran online sangat dibutuhkan media/platform yang dapat membantu pelaksanaan pembelajaran berjalan secara produktif. Berdasarkan hasil wawancara, sistem pembelajaran online dilakukan dengan menggunakan media online berupa WhatsApp, Google Classroom, Google Meet, dan Zoom Meet. Adapun media/platform yang sering digunakan adalah WhatsApp. Â Berikut merupakan diagram hasil wawancara melalui google form:
- WhatsApp (66,7%)
- Google Classroom (o,0%)
- Google Meet (16,7%)
- Zoom Meet (50%)
- Lainnya (16,7%)
Hal ini dikarenakan WhatsApp merupakan media yang paling mudah digunakan dalam segi pemakaiannya. Â Guru dan siswa dapat berdiskusi dalam grup WhatsApp, guru dan siswa dapat mengirimkan materi dan tugas-tugas berupa file dokumen maupun foto melalui fitur-fitur yang ada di WhatsApp. Guru dan siswa leluasa berdiskusi dan berkomunikasi untuk mengetahui informasi terbaru dan terupdate karena minim quota internet.
Strategi Guru dalam Meningkatkan Pengajaran Pada Masa Covid-19
Upaya guru dalam meningkatkan pengajaran pada masa covid-19 ialah dengan memberikan materi pelajaran yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pesertadidik tersebut. Untuk penyajian materi disampaikan melalui foto dan penjelasan dari materi kemudian dijelaskan melalui voicenote yang terdapat pada fitur-fitur media/platform yang digunakan, selain itu penyajian materi dapat dilakukan dengan pembuatan video yang menarik dibarengi dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh peserta didik.
Strategi lain dapat dilakukan dengan memberikan pelajaran yang tingkat kesulitan materi disajikan mulai dari pelajaran yang dianggap mudah terlebih dahulu secara terus-menerus kemudian kepada tingkat yang lebih sulit atau secara bertahap tetapi berkelanjutan atau continue. Namun untuk memaksimalkan pengajaran tidak cukup hanya dengan memberikan penyampaian materi yang diajarkan, maka dari itu perlu adanya kerja sama dengan orangtua sebagai seorang pendidik utama bagi anaknya karena kondisi atau sistem pendidikan pada masa covid-19 ini harus mengikut sertakan peran orang tua sebagai pengawas untuk anak saat belajar.
Produktifitas Pembelajaran Pada Masa Pandemic
Pola sistem pembelajaran seperti saat ini mengharuskan pendidik dan peserta didik melakukan proses belajar mengajar menjadi sistem pembelajaran jarak jauh atau online. Guru sebagai pendidik tentu berupaya agar proses pembelajaran dapat produktif, namun seperti yang kita ketahui kunci utama dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar secara online adalah teknologi dan jaringan internet yang memadai, walaupun berbagai strategi/model pembelajaran digunakan guru semaksimal mungkin tidak menutup kemungkinan akan terhambat karena masalah jaringan internet dan alat/media sebagai tolak ukur pelaksanaan pembelajaran. Sebagaimana telah dipaparkan salah satu hasil wawancara sebagai berikut:
Tujuan pembelajaran sangat susah dicapai karena tidak semua siswa berkemampuan menggunakan sosial media, dan sinyal yang sering bermasalah menjadi salah satu kendala pembelajaran online ini. (Halimah #2, wawancara google form, 11 Juli 2021).
Oleh karena itu, guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses belajar mengajar seperti menggunakan metode blended learning. Blended learning bisa menjadi metode pembelajaran yang perlu dicoba karena metode pembelajaran ini dilakukan dengan dua arah dengan mengombinasikan sistem pendidikan konvensional dengan sistem pendidikan berbasis teknologi (Rusman, dkk. 2012:244). Penggunaan metode ini dianggap lebih efektif dari pada hanya menggunakan sistem pendidikan berbasis teknologi saja dan metode ini dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setiap peserta didik dan bahan ajar selama pembelajaran online baik itu berbentuk LKS atau modul.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, bahan ajar yang digunakan guru selama proses pembelajaran  online dengan memberikan pilihan tidak  atau menggunakan LKS atau modul sebagai berikut:
- Â Ya (66,7%)
- Tidak (33,3%)
Hasil diagram diatas menunjukkan bahwa guru tetap menggunakan bahan ajar seperti modul dan LKS dalam proses pembelajaran online dan untuk pengembangan materi hendaknya disusun berdasarkan keadaan dan situasi dari peserta didik itu sendiri.
SIMPULAN
Kepemimpinan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar memang sangat berpengaruh pada kesuksesan pembelajaran. Penggunaan strategi, model dan metode pembelajaran menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa seorang guru dalam menigkatkan kualitas mengajarnya dapat dilakukan dengan menggunakan strategi, model dan metode pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan keadaan dan situasi peserta didik. Memberikan penjelasan yang mudah dipahami dan penyajian materi yang menarik untuk memberi ketertarikan anak pada pelajarannya. Namun untuk mencapai tujuan pembelajaran, peran orangtua juga diperlukan sebagai pengawas utama bagi anak selama mengikuti proses pembelajaran dan ketersediaan alat/media dan jaringan internet yang memadai untuk kelancaran proses pembelajaran.
SARAN
Guru sebagai kepemimpinan di kelas harus mengetahui kekurangan dan potensi yang dimiliki peserta didik, namun masa pandemic covid-19 ini guru perlu bekerja sama dengan orangtua peserta didik yang dapat mengarahkan dan mengawasi peserta didik secara langsung guna memaksimalkan kualitas pembelajaran. Dengan bekerja sama dengan orangtua peserta didik diharapkan dapat mengontrol penggunaan teknologi secara berlebihan hingga mengetahui perkembangan akademik yang dimiliki anak.
DAFTAR PUSTAKA
Aurora Tatiana Dina. (2013). Challenges Faced by Educational Leadership on Influencing Student. Procedia: socialandbehaviorsciences, 290-295. doi: 10.1016/j.sbspro.2013.09.192.
Scherer Ronny, Sarah K. Howard, dkk. (2020). Profiling teachers' readness for online teaching and learning in higher education: Who'sready. Computers in Human Behavior, 1-16. doi: https://doi.org/10.1016/j.chb.2020.106675.
Ayyoob Sharifi, Amir Reza Khavarian, Garmsir. (2020). The COVID-19 Pandemic: Impacts on cities and major lessons for urban planning, design, and managemen. Scienceof The Total Environment, 1-14. doi:https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.142391
Joao Carlos Wiziack, Vitor Manuel Pereira Duarte dos Santos. (2020). Evaluation and integrated cognitive competencies model to enhance teachers' application of technology in large-scale educational contexts. Heliyon, 1-17. doi: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e05928
Mallika A. Nocco, Bonnie M. McGill, dkk. (2020). Mentorship, equity, and research productivity: lessons from a pandemic. Biological Conservation, 1-10. doi: https://doi.org/10.1016/j.biocon.2021.108966
Syarifuddin, Asrul. 2013. Kepemimpinan Kependidikan Kontemporer. Bandung: Citapustaka Media
Wahyono Poncojari, H. Husamah, Anton Setia Budi. (2020). Guru profesional di masa pandemi COVID-19: Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 1(1), 51-65. doi: https://doi.org/10.22219/jppg.v1i1.12462
Hanafi Yusuf, Ahmad Taufiq, Muhammad Saefi, dkk.  (2021). The newidentity of Indonesian Islamic boarding schools in the "new normal": the education leadership  response to COVID-19. Heliyon, 2405-8440. doi: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06549.
Julia E. Kiernan. (2020). Pedagogical commentary: Teaching through a pandemic. Social Sciences & Humanities Open, 2590-2911. doi: https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2020.100071
Sudarmo, Muslimah. (2020). Teacher's Leadership Competency in Managing Online Instruction During The Pandemic Disruptionon Indonesia. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(3), 430-445. doi: https://doi.org/10.31538/ndh.v5i3.1018
Jorge Carlos Aguayo Chan, Martha Vanessa Espejel Lpez, dkk. (2020). The Hard Teacher's Leadership Coping to the COVID-19 Pandemic. World Journal of Education, 10(6), 55-63. doi: 10.5430/wje.v10n6p55
Aslan, Silvia, Budi Sulistiyo Nugroho, dkk. (2019). Teacher's Leadership Competency in Managing Online Instruction During The Pandemic Disruption. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(3), 321-333. doi: https://doi.org/10.31538/ndh.v5i3.984
YaoJijun, Jialong Rao, ChangqianXiong. (2020). What Role Should Teachers Play in Online Teaching during the COVID-19 Pandemic? Evidence from China. SIEF. 5(2), 517-524. doi: 10.15354/sief.20.ar035.
Kerryn Butler Henderson, Joseph Crawford. (2020). Digitally empowered students through teacher leadership: The role of authentic leadership. Journal of Applied Learning and Teaching, 3(1), 1-9. doi: https://doi.org/10.37074/jalt.2020.3.s1.6
Yusuf Muhammad, Suharian Amiril Akbar. (2020). Strategi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar selama masa Pandemi COVID-19. At-Tarbawi: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan, 12(2), 180-188
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H