Mohon tunggu...
Wisesya Mayraina
Wisesya Mayraina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Interpretasi Citra Landsat 5, Citra Landsat 7 dan Citra Sentinel 2 dengan 8 Unsur Citra di Kabupaten Kapuas

24 Oktober 2024   00:06 Diperbarui: 24 Oktober 2024   01:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Wisesya Mayraina Putri Kinasih

NIM : 2410416220024

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lambung Mangkurat

Prodi : Geografi

Kelas : A

Mata Kuliah : Penginderaan Jauh

Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S. Si, M. Si.

A. TUJUAN

Memperkenalkan beberapa unsur interpretasi melalui simulasi, terutama warna / rona, tekstur, dan pola.

B.  BAHAN

Hasil Framing

Perlengkapan simulasi

Tabel isian

Alat tulis


C. DASAR TEORI SINGKAT

Penginderaan jauh merupakan aktivitas penyadapan informasi tentang obyek atau gejala di permukaan bumi (atau dekat permukaan bumi) tanpa melalui kontak langsung. Karena tanpa kontak langsung, diperlukan media supaya obyek atau gejala tersebut dapat diamati dan 'didekati oleh si penafsir. Media ini berupa citra (image, atau gambar). Citra dapat diperoleh melalui perekaman fotografis, yaitu pemotretan dengan kamera; dan dapat pula diperoleh melalui perekaman non- fotografis, misalnya dengan pemindai atau penyiam (scanner. Perekaman fotografis menghasilkan foto udara, sedangkan perekaman lain menghasilkan citra non-foto. Citra foto udara selalu berupa hard copy (gambar tercetak) yang diproduksi dan direproduksi dari master rekaman yang berupa film. Citra non-foto biasanya Terekam Secara digital dalam format asli, dan memerlukan komputer untuk Presentasinya. Citra non-foto juga dapat (dan perlu) dicetak menjadi hard copy, untuk keperluan interpretasi secara visual.

Untuk dapat melakukan interpretasi, penafsir memerlukan unsur-unsur pengenal pada obyek atau gejala yang terekam pada citra. Unsur-unsur pengenal ini secara individual maupun secara kolektif dapat membimbing penafsir ke arah pengenalan yang benar. Unsur-unsur ini disebut unsur-unsur interpretasi, dan meliputi 8 (delapan) hal, yaitu rona warna, bentuk, ukuran, bayangan, tekstur, pola, Situs, dan asosiasi

Rona (tone) mengacu ke an relatif obyek pada citra. Rona biasanya dinyatakan dalam derajat keabuan (grey scale) misalnya hitam/sangat gelap, agak gelap, cerah, sangat cerah/putih Apabila citra yang digunakan itu berwarna, maka unsur interpretasi yang digunakan ialah warna (color). meskipun penyebutan masih terkombinasi dengan rona misalnya merah, hijau, biru, coklat kekuning biru kehijauan agak gelap, dan sebagainya

Bentuk (shape) sebagai unsur interpretasi mengacu ke bentuk secara umum konfigurasi atau gans besar wjud obyek secara individual Bentuk beberapa obys kadang-kadang begitu berbeda dari yang lain, sehingga obyek tersebut dapat dikenali semata-mata dan unsur bentuknya saja ukuran (size) obyek pada foto harus dipertimbangkan dalam konteks skala yang ada Penyebutan ukuran juga tidak selalu dapat dilakukan untuk semua jenis obyek.

Pola (pattern) terkait dengan susunan keruangan obyek Pola biasanya terkait dengan adanya pengulangan bentuk umum suatu atau sekelompok obyek dalam ruang Istilah-stilah yang digunakan untuk menyatakan pola misainya adalah teratur, kurang teratur namun kadang kadang pula perlu digunakan istilah yang ekspresif, misalnya meingkar, memanjang terputus putus. konsentis, dan sebagainya

Bayangan (shadow) sangat penting bagi penafsir, karena memberikan dua macam efek yang berlawanan. Pertama bayangan mampu menegaskan bentuk obyek pada citra karena outine obyek menjadi lebih tajam dan jelas, begtu pula kesan ketinggiannya Kedua, bayangan justru kurang memberikan pantulan obyek ke sensor, sehingga obyek yang diamati menjadi tidak jelas.

Tekstur (texture) merupakan ukuran frekuensi penubahan rona pada gambar obyek Tekstur dapat drasikan oleh agregasi/pengelompokan satuan kenampakan yang terlalu kecil untuk dapat dibedakan secara individual, misainya dedaran pada pohon dan bayangannya gerombolan satwa liar d gurun, ataupun bebatuan yang terserak di atas permukaan tanah. Kesan tekstur juga bersifat relatit tergantung pada skala dan resolusi citra yang dganakan Suatu kenampakan tekata sekelompok kanopi (tajuk) pohon dengan kerapatan tinggi pada foto udara skala 1:1.000 akan terlihat kasar karena detil atau rincian kekasaran permukaan tajuk dan efak bayangarnya sangat jelas terlihat. Akan tetapi, kenampakan yang sama pada foto udara skala 1:100000 akan terlihat dengan tekstur yang lebih halus

Situs (site) atau letak merupakan penjelasan tentang lokasi obyek relatif terhadap obyek atau kenampakan lan yang lebih mudah urnak dikenal san besar zona cerah, berbentuk silinder, ada bayangannya, dan tersusun dalam pola teratur dikenali sebagai kilang minyak, apabila terletak di dekat perairan pantai

Asosiasi (association) merupakan unsur yang memperhatikan keterkaitan antara suatu obyek atau fenomena dengan obyek atau fenomena lain, yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali obyek yang dikaji Misalnya pada foto udara skala besar dapat terlihat adanya bangunan berukuran lebih besar daripada rumah, mempunyai halaman terbuka, terletak di tepi jalan besar, dan terdapat kenampakan menyerupai tiang bendera terlihat dengan adanya bayangan tiang) pada halaman tersebut Bangunan ini dapat ditafsirkan sebagai bangunan kantor berdasarkan asosiasi tiang bendera dengan kantor (terutama kantor pemerintah).

Ada pula yang membutuhkan keseluruhan unsur tersebut. Ada kecenderungan bahwa pengenalan obyek penutup/penggunaan lahan pada foto udara skala besar untuk wilayah kekotaan membutuhkan lebih banyak unsur interpretasi seperti pada deskripsi di atas, dibandingkan bentuklahan atau fisiografi pada citra skala sedang kecil dan pada liputan wilayah yang luas.

A. Jenis citra: Landsat 5 TM C2 L1 

Citra Landsat 5 adalah satelit penginderaan jauh yang merupakan bagian dari program

Landsat yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Geologi

Amerika Serikat (USGS). Diluncurkan pada tahun 1984, Landsat 5 adalah misi penerus dari

program penginderaan satelit jauh sebelumnya. Misi ini bertujuan untuk menyatukan dan

memetakan permukaan bumi dengan menggunakan sensor multispektral untuk mendapatkan

informasi tentang lahan, udara, vegetasi, dan lainnya. Landsat 5 memberikan data yang berharga

untuk berbagai aplikasi, termasuk pemantauan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam,

pemetaan tanah, dan pemantauan perubahan iklim.Citra Landsat 5 adalah satelit yang digunakan

untuk mengumpulkan data tentang perubahan lahan, termasuk perubahan tutupan lahan (land

cover) dari periode waktu tertentu. Data ini dapat digunakan dalam konteks perencanaan wilayah,

kota, dan pengelolaan sumber daya alam. Citra Landsat 5 memiliki kemampuan yang sangat tinggi

dalam mengidentifikasi berbagai jenis lahan, seperti lahan perkebunan, peternakan, pertanian,

hutan, dan perkotaan (urban sprawl) Data Landsat 5 dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi

perubahan lahan yang tidak teratur, yang dapat mempengaruhi fungsi produktivitas biologis dan

keberagaman

Citra Landsat 5

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari penggunaan citra Landsat 5:

Kelebihan :

Citra Landsat 5 memiliki resolusi spasial yang cukup tinggi, yang memungkinkan

pengguna untuk melihat detil dalam gambar. Citra ini juga memiliki kemampuan untuk

mengidentifikasi berbagai jenis lahan, seperti hutan, perkotaan, dan lahan pertanian. citraLandsat 5 termasuk resolusi spasial yang baik (30 meter), jangkauan spektral yang luas

(mulai dari ultraviolet hingga inframerah), serta ketersediaan data yang konsisten dan luas

dalam pemantauan bumi.

Kekurangan : 

Citra Landsat 5 memiliki resolusi spasial yang lebih rendah dibandingkan dengan

citra Landsat 8, yang memiliki resolusi 10 meter pada saluran tampak. Citra ini juga

memiliki kemampuan yang lebih terbatas dalam mengidentifikasi perubahan lahan yang

tidak teratur. kelemahannya termasuk resolusi temporal yang terbatas (dikumpulkan setiap

16 hari), terbatasnya resolusi spasial untuk aplikasi yang memerlukan detail yang sangat

tinggi, dan kehilangan kualitas citra seiring berjalannya waktu karena-faktor seperti

degradasi sensor.

Interpretasi Unsur Peta : 

Interpretasi Unsur Peta 
Interpretasi Unsur Peta 

B. Jenis Citra: Landsat 7 C2 L1 

Landsat 8 memiliki kemampuan untuk merekam citra dengan resolusi spasial yang bervariasi.

Variasi resolusi spasial mulai dari 15 meter sampai 100 meter serta dilengkapi oleh 11 saluran

(band) dengan resolusi spektral yang bervariasi. Landsat 8 dilengkapi dua instrumen sensor yaitu

OLI dan TIRS. Landsat 8 mampu mengumpulkan 400 scenes citra atau 150 kali lebih banyak

dari

Landsat 7 dalam satu hari perekamannya.

Citra Landsat 8

Citra Landsat 8
Citra Landsat 8

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari citra Landsat 9:

Kelebihan : 

Kelebihan Citra Landsat 8: Resolusi Spektral yang Luas: Landsat 8 memiliki delapan saluran

spektral yang mencakup berbagai panjang gelombang, termasuk inframerah jauh dan

ultraviolet, yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang kaya tentang

permukaan bumi

Kekurangan : 

Keterbatasan dalam Penetrasi Awan dan Kabut: Seperti kebanyakan citra satelit optik, Landsat 8

terbatas dalam kemampuannya untuk menembus awan dan kabut, yang dapat mengurangi ketersediaan

data di wilayah-wilayah tertentu.

Interpretasi unsur peta :

Interpretasi Unsur Peta 
Interpretasi Unsur Peta 

C. Jenis Citra: Senitnel - 2 

Sentinel-2 adalah serangkaian penginderaan satelit jauh yang diluncurkan oleh Badan

Antariksa Eropa (ESA) sebagai bagian dari program Copernicus. Satelit-satelit Sentinel-2

dirancang untuk menghubungkan permukaan bumi dengan menggunakan sensor multispektral

yang canggih. Mereka memberikan citra dengan resolusispasial yang tinggi (hingga 10 meter) dan

jangkauan spektral yang luas, mulai dari visual hingga inframerah dekat. Data dari Sentinel-2

sangat berharga untuk berbagai aplikasi seperti pemantauan lingkungan, pertanian, pemetaan

tanah, pengelolaan sumber daya alam, dan mitigasi bencana. Sentinel-2 memiliki kemampuan

untuk memetakan permukaan bumi dengan detail yang tinggi dan memberikan informasi yang

penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang dinamika planet kita.Sentinel-2 adalah citra

satelit resolusi menengah yang dapat diakses gratis dan memiliki resolusi spasial 10 meter dalam

saluran tampak. Sentinel-2 terdiri dari dua satelit konstelasi, yaitu Sentinel-2A dan Sentinel-2B,

yang mengorbit kutub pada orbit sun-synchronous pada ketinggian 786 km. Dua satelit identik

tersebut berjarak 180 derajat satu sama lain Citra Sentinel-2 dapat digunakan untuk pengamatan

operasional seperti peta tutupan lahan, peta deteksi perubahan lahan, dan variabel geofisika

Citra Sentinel-2

Citra Sentinel-2
Citra Sentinel-2

Kelebihan : 

Citra Sentinel 2 memiliki resolusispasial yang lebih tinggi dibandingkan dengan citra

Landsat 8, yang memiliki resolusi 10 meter pada saluran tampak. Citra ini juga memiliki

kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai jenis lahan, seperti hutan, perkotaan, dan

lahan pertanian. Citra Sentinel 2 juga memiliki resolusi temporal yang lebih cepat, yang

memungkinkan pengguna untuk melakukan pengamatan secara berkala.

Kekurangan : 

Keterbatasan cuaca seperti semua satelit penginderaan jauh, Sentinel-2 terbatas oleh

kondisi cuaca seperti awan, yang dapat mengganggu pengumpulan data pada beberapa

waktu dan lokasi.Citra Sentinel 2 memiliki resolusi spasial yang lebih rendah dibandingkan

dengan citra Landsat 8, yang memiliki resolusi 10 meter pada saluran tampak. Citra ini

juga memiliki kemampuan yang lebih terbatas dalam mengidentifikasi perubahan lahan

yang tidak teratur.

Interpretasi unsur peta :

Interpretasi unsur peta
Interpretasi unsur peta

D. Kesimpulan

Penginderaan jauh adalah metode penting dalam memperoleh informasi tentang permukaan bumi tanpa kontak langsung, menggunakan citra sebagai media utama. Citra-citra satelit seperti Landsat 5, Landsat 7, dan Sentinel-2 menyediakan data yang berharga untuk berbagai keperluan, seperti pemantauan lingkungan, pemetaan, dan pengelolaan sumber daya alam. Setiap citra memiliki kelebihan dan kelemahan terkait resolusi spasial, resolusi temporal, serta kemampuan untuk mengatasi kondisi cuaca. Dalam proses interpretasi citra, unsur-unsur seperti rona, warna, bentuk, pola, bayangan, tekstur, situs, dan asosiasi digunakan untuk mengenali objek atau fenomena di permukaan bumi secara lebih efektif. Unsur-unsur ini membantu penafsir dalam memahami citra satelit secara visual dan menyimpulkan informasi yang akurat tentang kondisi lingkungan dan perubahan yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun