Hasil Framing
Perlengkapan simulasi
Tabel isian
Alat tulis
C. DASAR TEORI SINGKAT
Penginderaan jauh merupakan aktivitas penyadapan informasi tentang obyek atau gejala di permukaan bumi (atau dekat permukaan bumi) tanpa melalui kontak langsung. Karena tanpa kontak langsung, diperlukan media supaya obyek atau gejala tersebut dapat diamati dan 'didekati oleh si penafsir. Media ini berupa citra (image, atau gambar). Citra dapat diperoleh melalui perekaman fotografis, yaitu pemotretan dengan kamera; dan dapat pula diperoleh melalui perekaman non- fotografis, misalnya dengan pemindai atau penyiam (scanner. Perekaman fotografis menghasilkan foto udara, sedangkan perekaman lain menghasilkan citra non-foto. Citra foto udara selalu berupa hard copy (gambar tercetak) yang diproduksi dan direproduksi dari master rekaman yang berupa film. Citra non-foto biasanya Terekam Secara digital dalam format asli, dan memerlukan komputer untuk Presentasinya. Citra non-foto juga dapat (dan perlu) dicetak menjadi hard copy, untuk keperluan interpretasi secara visual.
Untuk dapat melakukan interpretasi, penafsir memerlukan unsur-unsur pengenal pada obyek atau gejala yang terekam pada citra. Unsur-unsur pengenal ini secara individual maupun secara kolektif dapat membimbing penafsir ke arah pengenalan yang benar. Unsur-unsur ini disebut unsur-unsur interpretasi, dan meliputi 8 (delapan) hal, yaitu rona warna, bentuk, ukuran, bayangan, tekstur, pola, Situs, dan asosiasi
Rona (tone)Â mengacu ke an relatif obyek pada citra. Rona biasanya dinyatakan dalam derajat keabuan (grey scale) misalnya hitam/sangat gelap, agak gelap, cerah, sangat cerah/putih Apabila citra yang digunakan itu berwarna, maka unsur interpretasi yang digunakan ialah warna (color). meskipun penyebutan masih terkombinasi dengan rona misalnya merah, hijau, biru, coklat kekuning biru kehijauan agak gelap, dan sebagainya
Bentuk (shape) sebagai unsur interpretasi mengacu ke bentuk secara umum konfigurasi atau gans besar wjud obyek secara individual Bentuk beberapa obys kadang-kadang begitu berbeda dari yang lain, sehingga obyek tersebut dapat dikenali semata-mata dan unsur bentuknya saja ukuran (size) obyek pada foto harus dipertimbangkan dalam konteks skala yang ada Penyebutan ukuran juga tidak selalu dapat dilakukan untuk semua jenis obyek.
Pola (pattern)Â terkait dengan susunan keruangan obyek Pola biasanya terkait dengan adanya pengulangan bentuk umum suatu atau sekelompok obyek dalam ruang Istilah-stilah yang digunakan untuk menyatakan pola misainya adalah teratur, kurang teratur namun kadang kadang pula perlu digunakan istilah yang ekspresif, misalnya meingkar, memanjang terputus putus. konsentis, dan sebagainya
Bayangan (shadow)Â sangat penting bagi penafsir, karena memberikan dua macam efek yang berlawanan. Pertama bayangan mampu menegaskan bentuk obyek pada citra karena outine obyek menjadi lebih tajam dan jelas, begtu pula kesan ketinggiannya Kedua, bayangan justru kurang memberikan pantulan obyek ke sensor, sehingga obyek yang diamati menjadi tidak jelas.