Ingin mati rasanya,Â
Duka ini menerobos tanpa aba.
Kehilangan ragamu, mengikis jiwaku
Tak bisakah Tuhan memberitahu terlebih dahulu?
Sungguh, ingin mati rasanya.Â
Mengapa kau tidak menangis, kata mereka.
Jika seribu air mata bisa menghidupkannya,
Aku kan menangis bagai hujan di bulan Desember.
Nihil, nyatanya kau tetap tertidur.
Telinga ku mendadak tuli.
Mereka terlalu banyak mengoceh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!