Mohon tunggu...
Wisata Halimun
Wisata Halimun Mohon Tunggu... -

Dengan berselimutkan Halimun untuk Dunia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata di Negeri Halimun, Yuk!

13 November 2016   17:52 Diperbarui: 13 November 2016   18:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan yang berselimutkankabut, sumber www.wisatahalimun.co.id


Sungguh indah pesona kemegahan di Negeri kabut yang di cipta oleh kuasa tangan Tuhan semesta alam. Negeri kabut bagi sebagian orang adalah imaginer dan bagi sebagian orang lagi adalah mimpi untuk dapat menjelajah nya. Namun tidak bagi sebagian orang yang pernah menelusuri Negeri kabut dalam paket wisata jelajah negeri berselimutkan Halimun. Itulah Halimun yang pesona kabutnya masih menyelimuti peradaban-peradaban tua yang enggan tersentuh oleh zaman.

1. Wisata di  Halimun yang mempesona

Kabut tipis Halimun yang mempesona
Kabut tipis Halimun yang mempesona
Petualangan wisata di Negeri kabut halimun merupakan rangkaian kegiatan yang unik dan tidak biasa. Kemegahan belantara dan penomena eksotisnya yang berselimutkan kabut tipis Halimun yang mempesona merupakan misteri yang sering dicari untuk dikunjungi wisatawan penikmat wisata alam dan wisata petualangan.

2. Halimun berarti kabut dalam padanan sunda

Halimun yang artinya kabut dalam padanan sunda
Halimun yang artinya kabut dalam padanan sunda
Kata Halimun mengacu pada sebuah gunung dengan ketinggian 1.929 Mdpl dan atau mengacu pada gugusan hutan hujan dataran rendah yang masih terjaga keasriannya, berada di bagian Barat pulau Jawa dibawah pengelolaan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan, tanggung jawabnya berada di tangan Balai Besar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Puncak Halimun memiliki ketinggian 1929 Mdpl sementara puncak Salak 2.211 Mdpl. Gugusan Hutan Halimun merupakan hutan hujan dataran rendah. Pun Halimun merupakan tempat tinggal komunitas masyarakat adat yang masih memegang teguh budaya sunda. Sementara secara etimologi, Halimun berarti kabut dalam padanan bahasa Sunda. Wisata Halimun pun dapat pula dikatakan wisata kabut.

Pesona kekayaan Taman Nasional Halimun Salak adalah Keanekaragaman hayati yang dikandungnya, dengan keberadaan beberapa jenis fauna penting yang dilindungi di sini seperti elang jawa, macan tutul jawa, owa jawa, surili dls telah manjadikan Halimun adalah kawasan dengan pesona hayati  yang paling tinggi di Nusantara. Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak  dan sekitarnya pun merupakan tempat tinggal komunitas masyarakat adat seperti masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul dan komunitas Baduy.

3. Menembus kabut Halimun

Berjalan menembus kabut Halimun menuju suatu kampung  dimana disitulah tempat sebuah keharmonisan bertakhta di ujung enclave kebun teh Nirmala yang purwa. Kebun teh yang dikepung oleh hutan hujan yang kerap berselimutkan halimun tipis nan putih, itulah kampoeng Citalahab tempat wisatawan melepas lelah setelah tubuh seharian berpetualang di rimbanya belantara yang berselimut Halimun

4. Pegunungan di bawah garis pelangi

Pegunungan di baris pelangi
Pegunungan di baris pelangi

Menikmati  gugusan di bawah garis pelangi di negeri kabut  bukan sebatas datang, berkunjung dan melihat lompatan air yang jernih yang melahirkan pelangi dengan putri-putrinya yang tak terlihat, namun juga harus mengenal menemukan perbedaan terjunan air yang melahirkan pelangi sehingga anda dapat temukan keistimewaannya.

5. Viewing spot 1800 Mdpl

Pun di Pegunungan di bawah garis pelangi anda dapat menikmati exotisnya keindahan warna halimun yang senada dengan warna awan di langit biru yang menenangkan pikiran dan menentramkan jiwa disebuah viewing spot enclave Nirmala yang Agung, atau melihat megahnya matahari tenggelam di landscape alam yang tidak terpenjara oleh batasan dengan mata telanjang serta mengabadikan dengan lensa kamera mewahnya warna kemerahan yang mulai terpancar dari kaki langit di ufuk barat karena mentari mulai nampak kelelahan dan enggan menemani kita ebih lama lagi.Enjoy the heart of Java

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun