Mohon tunggu...
Wisanggeni Wisanggeni
Wisanggeni Wisanggeni Mohon Tunggu... -

Ingin Indonesia Maju dan Berjaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa di antara Ahok dan Tommy Soeharto?

13 Desember 2015   00:02 Diperbarui: 13 Desember 2015   00:02 3340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ahok (www.rmoljakarta.com)"][/caption]

Pernah dengar nama Basuki Indra? Belum pernah?

Bagaimana dengan Tommy Soeharto? Tentunya bukan hanya sudah pernah mendengar, melihat gambar atau fotonya pun sudah sering. Sudah pasti pula pernah membaca berbagai berita mengenai yang bersangkutan.

Terus apa hubungannya Basuki Indra dan Tommy Soeharto? Basuki Indra ternyata merupakan nama panggilan Ahok, Gubernur DKI Jakarta saat ini. Indra merupakan nama ayahnya (Indra Tjahaja Purnama). Jadi Basuki Indra merupakan gabungan nama Ahok dan nama sang ayah. Ahok sendiri mengakui namanya sebenarnya Basuki Tjahaja Purnama.

Sama halnya dengan Hutomo Mandala Putra – panggilannya Tommy, karena dia anak Soeharto (Presiden RI ke-2), maka jadilah dia dipanggil Tommy Soeharto. Basuki Tjahaja Purnama – panggilannya Basuki. Karena dia anak Indra, maka jadilah dia dipanggil Basuki Indra.

Tidak ada yang aneh dengan kedua nama panggilan di atas. Wajar-wajar saja seorang anak dipanggil dengan nama yang diembel-embeli nama orang tuanya. Lebih gampang diingat dan lebih mudah dikenali.

Jadi, ada apa di antara Basuki Indra dan Tommy Soeharto? Tidak ada apa-apa, hanya ada kesamaan penggunaan nama orangtua untuk mengasosiasikan keduanya.

Kalaupun Tommy Soeharto melalui cuitannya di twitter pernah mengecam kebijakan Ahok terkait relokasi warga pemukiman kumuh ke rusunawa, itu adalah hal yang biasa. Ahok tidak merasa perlu untuk mengomentari hal tersebut. Ia menyikapinya biasa-biasa saja. Setiap warga DKI Jakarta berhak mengemukakan pendapatnya terkait kebijakan Pemprov DKI. Tidak ada kebijakan yang bisa memuaskan semua pihak, yang penting kebijakan yang diterapkan ditujukan untuk kebaikan warga DKI secara keseluruhan.

Kembali ke persoalan nama Basuki Indra. Ada berita mengenai Ahok yang menggunakan nama Basuki Indra untuk berbisnis (sewaktu ia masih menjadi seorang pengusaha di Belitung Timur). Ada tudingan bahwa Ahok memakai nama Basuki Indra agar dia bisa terlepas dari masalah hukum. Jika banyak orang mengenal Ahok dengan nama Basuki Indra di daerah asalnya, bagaimana caranya Ahok bisa terlepas dari masalah hukum (jika ia melakukan pelanggaran hukum)?

Kasus terkait nama Basuki Indra yang dimaksud merupakan masalah lokasi tambang di Belitung Timur. Dimunculkannya kembali kasus tersebut disinyalir bermuatan politis.

"Saya maju jadi calon Gubernur Bangka Belitung dikeluarin, waktu saya maju jadi Wakil Gubernur DKI dikeluarin," demikian yang dikatakan Ahok. Ahok menduga isu yang kembali dimunculkan ini bertujuan untuk menjatuhkan namanya menjelang Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017.

Mengenai kasus tersebut, Ahok menjelaskan bahwa ia memiliki lahan di wilayah yang belakangan ditetapkan sebagai hutan lindung. Tentu saja dalam hal ini Ahok yang mengalami kerugian. Ketika ada oknum Kementerian Kehutanan menerbitkan sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya tersebut, maka perusahaan tambangnya harus ditutup. Ahok menyadari, pengusaha tidak bisa melawan penguasa (pejabat pemerintah), karena itulah dia bertekad untuk menjadi pejabat.

"Papa saya mengatakan bahwa jika saya suka lawan pejabat dan suka bantu orang miskin, lebih baik jadi pejabat saja, karena kita tidak akan pernah punya cukup uang untuk bantu orang miskin. Misalnya 1 miliar kita bagikan kepada masyarakat masing-masing 500 ribu, hanya akan cukup dibagi untuk 2.000 orang. Mereka pasti juga akan kembali jadi miskin. Tapi jika saya gunakan 1 miliar itu untuk berpolitik merebut APBD, saya bisa menguasai anggaran APBD (yang juga merupakan uang rakyat) dan dapat membuat kebijakan-kebijakan yang bisa mendatangkan keadilan sosial. Karena pengalaman pahit pribadi, beban sosial di nurani saya, dan keyakinan di atas, saya putuskan untuk berpolitik," kata Ahok.

Pengungkapan kasus tambang di Belitung Timur, yang melibatkan nama Basuki Indra, berulang kali tersebut malah semakin mengokohkan posisi Ahok. Ahok pernah mengalami ketika ia mendapat tekanan dan perlakuan tidak menyenangkan dari elite politik (saat itu Ahok masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta) ternyata dukungan masyarakat terhadapnya malah semakin menguat.

Dimulai dari permasalahan nama Basuki Indra dalam kasus yang menyebabkan kerugian bagi Ahok (sebagai pengusaha), di kemudian hari ternyata memberikan berkah karena kini Ahok telah menjadi pejabat sesuai dengan tekadnya. Tentunya pejabat yang bersih, jujur dan bekerja keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun