Kerugiannya, Â aspek fairplay kemungkinan bisa diabaikan, program community development untuk pembangunan/pembinaan sepakbola berpatokan pada penilaian untung-rugi, serta peluang terjadinya pengaturan skor demi tujuan komersial.
___________________________________________________________________________________
Jika menghubungkannya dengan kondisi faktual saat ini di indonesia, Â yang terjadi bukanlah sistem sepakbola idealis ataupun kapitalis.
di liga IPL yang berbasis konsorsium swasta, ternyata masih ada klub yang menggunakan APBD , Â yakni klub-klub amatir di divisi 1,2, dan 3.
Sedangkan liga  ISL , juga tidak bisa dikatakan sepakbola idealis, karena ada larangan dana APBD dari peraturan mendagri .
Dan dari aspek profesionalisme pengelolaan liga, ternyata juga sulit menentukan mana yang lebih profesional.
Juga masalah korupsi, ternyata dua versi liga tsb juga pernah tersandung kasus korupsi, bak klub di ISL ataupun LPI Â (liga lalu saat IPL masih bernama LPI... dan ISL saat masih menggunakan APBD).
Kesimpulan saya, yang terjadi saat ini adalah, proses transformasi pada kedua liga tsb.. yakni:
- swastaisasi liga ISL (karena tak akan lagi dapat limpahan dana dari pemerintah )
- idealisasi liga IPL (karena juga dikelola lembaga resmi PSSI yang didukung dana dari pemerintah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H