Mohon tunggu...
wiro naibaho
wiro naibaho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Belajar menulis,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Edukasi dan Regenerasi untuk Petani

22 Mei 2019   16:23 Diperbarui: 22 Mei 2019   16:52 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani (www.shutterstock.com)

Petani adalah pihak yang tidak bisa diabaikan dalam hal ini. Karena bagaiamana pun, hasil sektor pertanian untuk kebutuhan ekspor adalah hasil kerja nyata dari petani. Dalam hal ini, perlunya edukasi dan pembinaan terhadap petani menjadi tantangan bagi semua pihak, seperti para ilmuan (sarjana dan akademisi) hingga pemerintah.

Petani butuh ilmu dan wawasan dari kita yang sudah belajar hingga perguruan tinggi.  Yang sudah mempelajari ilmu-ilmu di bidang pertanian.

Sebab untuk mengambangkan pertanian di negeri ini diperlukan peranan ilmu dari para insan terpelajar, ahli-ahli dan ataupun ilmuan.  Sehingga diharapkan petani bisa teredukasi dengan baik. Dengan demikian peluang untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pertanian akan bisa terwujud.

Regenerasi Petani 

Sekarang  ini, dapat dipastikan bahwa kaum muda hampir tidak ada yang bercita-cita ingin jadi petani. Ketika saya masih mengajar di sekolah, hampir tidak ada siswa yang bercita-cita jadi petani. Juga ketika ketemu dengan orang-orang muda termasuk siswa diluar sekolah, hampir tidak ada yang ingin jadi petani.

Bahkan, mahasiswa lulusan fakutlas pertanian. Tidak sedikit yang beralih bidang ketika terjun di dunia kerja. Artinya pertanian seakan  sektor yang kurang menarik untuk dikembangkan.  Terutama bagi kaum muda  yang berpendidikan tinggi di bidang pertanian.

Padahal, seharusnya para ilmuan seperti lulusan pertanian ini yang sangat dibutuhkan kehadirannya di lingkungan desa. Daya tarik kaum muda terhadap sektor pertanian, tentu saja sangat berpegaruh terhadap regenerasi petani.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah tidak lain karena  kondisi ekonomi para petani di negara ini, umumnya adalah menengah ke bawah. Sehingga perlu solusi nyata untuk memperbaiki sektor pertanian.

Upaya peningkatan tingkat ekonomi petani dapat dilakukan melalui peningkatan hasil pertanian mereka. Dan dalam proses peningkatan inilah dibutuhkan peran para ilmuan untuk ikut berpartisipasi secara langsung.

Disisi lain, paradigma kaum muda terhadap pertanian perlu dibenahi. Dalam hal ini, pemerintah memiliki peran penting untuk mengarahkan para kaum muda dan juga ahli-ahli pertanian untuk terlibat secara langsung  membangun Indonesia dari sektor pertanian.  Sehingga, generasi muda semakin tertarik untuk berperan dalam upaya peningkatan hasil pertanian.  Dan regenerasi petani pun tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun