Mohon tunggu...
wiro naibaho
wiro naibaho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Belajar menulis,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Edukasi dan Regenerasi untuk Petani

22 Mei 2019   16:23 Diperbarui: 22 Mei 2019   16:52 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani (www.shutterstock.com)

Hingga beberapa dari petani pernah beberapa kali difasilitasi untuk melakukan kegiatan berupa kunjungan dan pelatihan ke daerah lain, yang sudah lebih dahulu mengembangkan pertanian kopi Ateng.

KSPPM juga memberikan penyulungan kepada petani  tentang ilmu tanah. Dalam hal ini, yang masih benar-benar saya ingat tentang tingkat keasaman (pH) tanah dan  kecocokan tanaman di tanah yang diukur pH-nya tersebut.  Dan juga penggunaan pupuk sesuai dengan jenis dan kondisi tanah.

Sehingga petani mulai memahami tentang kondisi tanah dan tanaman yang harus ditanam sekitar tanah tersebut.

Disisi lain, KSPPM juga membina petani untuk beternak lebah. Pada awalnya, lebah hanya di ambil saja madunya oleh masyarakat. Ketika ada sarang lebah disekitar desa, biasanya langsung saja dibakar sarang lebahnya di malam hari lalu kemudian madunya diambil. Sehingga lebah tersebut pun menghilang begitu saja.

Namun, setelah kehadiran para staf KSPPM yang adalah lulusan-lulusan perguruan tinggi. Masyarakat mulai memahami tentang pentingnya madu bagi kesehatan dan juga cara beternak lebah yang baik. Hingga, madu hasil ternak lebah pun menjadi salah satu penghasilan masyarakat.

Dan masih banyak lagi contoh pembinaan dalam bidang pertanian yang dilakukan kelompok studi ini, hingga saat ini di desa saya. Beberapa poin diatas telah membuktikan bahwa aplikasi dari ilmu pertanian dari akademik, sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh para petani.  

Kita bilang, Indonesia adalah negara kaya akan sumber daya alam. Jika kita tidak memahami dan memperlajari sumber daya tersebut maka sama saja kekayaan itu sesungguhnya tidak nyata.  Seperti halnya masyarakat sebelum kehadiran KSPPM, banyak sumber daya alam di sekitar desa yang belum diketahui tentang manfaatnya hingga nilai ekonominya.

Ilmuan untuk Petani

Letak geografis Indonesia menjadikannya negara yang subur dan kaya akan jenis tumbuhan. Juga kaya akan tanaman.  Sehingga pertanian adalah sektor yang sangat menjajikan di bumi Indonesia ini. Namun sayangnya, negara yang dijuluki sebagai negara agraris ini, tidak lagi menjadi jati dirinya melihat kondisi ekonomi terutama dari hasil pertanian.  

Walaupun dalam 4 tahun dikabarkan Kementerian pertanian telah  berhasil menurunkan inflasi bahan makanan, mendongkrak ekspor pertanian, meningkatkan investasi pertanian.  Hingga, produksi pertanian mampu mendongkrak PDB sektor pertanian. Namun, tantangannya masih sangat banyak. Oleh pencapaian sektor pertanian di masa lalu.

Tantangan dalam dunia pertanian kini semakin terbuka. Peranan sektor pertanian untuk menunjang perbaikan kondisi ekonomi semakin terlihat. Kondisi ekspor-impor menjadi berita yang paling sering dibicarakan di media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun