Mohon tunggu...
Wirol Haurissa
Wirol Haurissa Mohon Tunggu... -

Students of Theology Faculty

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selalu Ada Rasa Manis di Ambon

18 Desember 2011   03:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:07 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Wirol Haurissa

Hidup bagai roda yang terus berputar. Datang dari masa lalu ke masa kini dan terus ke masa depan. Matahari terbit dan tenggelam di Tanah Ambon. Banyak perjumpaan terjadi, kendati juga dibumbui suka dan duka.

Hari Rabu, 14 Desember 2011 pukul 23.00 malam, saya bersama John Lakburlawal, Alberth Akollo, Maryo Nussy, Rey Latumeten dikejutkan dengan info “keadaan Ambon memanas.”

Kami baru saja istirahat seusai membuat lukisan dinding di Kampus Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon. Seorang Brimob yang berjaga di kampus bertanya kepada kami.

“Dong mau pulang ke mana ?”

“Maranatha,“ jawab saya.

Kami tahu, apa maksud Brimob tersebut. Saya dan teman-teman kemudian berjalan meninggalkan kampus di Jalan Ot Pattimaipau tersebut.

Kami melewati beberapa pos penjagaan aparat di Tanah Lapang Kecil. Nampaknya, penampilan aparat agak berbeda. Biasanya mereka duduk santai tanpa senjata di tangan. Malam itu, mereka berjaga menggunakan senjata lengkap. Semakin jelaslah bagi kami, bahwa malam ini, wer seng bae.

Di tengah jalan, dalam kegelapan malam dan warna temaram, kami merasakan ada ketegangan di berbagai tempat dalam kota. Terus terang, kami merasa takut juga berada di kota tercinta ini.

Tapi kami terus berjalan ke arah pertigaan Gereja Rehobot. Di sana, terlihat orang-orang berkelompok di sisi jalan. Wajah-wajah mereka sangat serius.

Kami berpisah di pertigaan Rehoboth. Saya tetap bersama John sedangkan Maryo, Alberth, dan Rey ke tempat tinggal mereka di Kudamati dan Air Salobar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun