Mohon tunggu...
Wira Pandawa
Wira Pandawa Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis mengungkap sisi lain mikrokosmos

Hobi itu pekerjaan yang dibayar Menulis Energi yang terpancar gratis dari alam sekitar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Luhut Binsar Panjaitan dan Pesan yang Mungkin Disampaikan Pemerintah Kuansing Kepadanya

5 Maret 2019   13:34 Diperbarui: 5 Maret 2019   14:07 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kuansing, kembali menarik perhatian, karena aku melihat sebaran undangan para ASN, termasuk guru guru se-kabupaten ini dimobilisasi untuk mengikuti helat kedatangan opung kita Luhut Binsar Panjaitan ke Kabupaten Kuansing, agak nya opung kita itu pantatnya kepanasan, mengingat jarak dari Pekanbaru ke kuansing memakan waktu 4 sampai 5 jam perjalanan.

Kalau dihitung tidak mungkin iring iringan mobil pengamanan dan seterusnya itu bisa berjalan cepat,karena memang kondisi jalan di Pekanbaru yang berlubang,kemudian jalan di kampar kiri yang tidak sedikit makan korban orang mati belantak tiap tahun atau bulannya. Diperparah jalanan di kuansing yang bisa buat peselancar ski air main  disana ,juga medan geografis berkelok kelok, saya yakin opung bisa bisa muntah Dijalan menuju kota jalur,dan saya takutkan lagi ban mobil nya hancur, kalau kalau tidak kidung mampus duluan karena kecelakaan. Tapi alhamdulillah, opung Luhut saya perhatikan lewat kumis dan matanya yang sipit berbahagia ikut ikutanmendayung "Salam Kayuah Yang terkena itu".

Memilih Pesan yang mau disampaikan lewat jalur media mainstream, saya agak pesimis diterima, karena itu, kompasiana yang Gratisan pasti diupload, kemudian bebas mau nulis berapa panjang,kemudian dengan judul yang menarik karena ada opung luhutnya, saya berharap masih efektif untuk dilirik, baiklah

Opung Dan Pacu Jalur

Kuansing begi saya adalah kabupaten yang punya keunikan,kekayaan,jejak sejarah,nama nama orang besar sejak dulunya.Kondisi sekarang ,bupati memang sibuk untuk lebih giat menjemput dana aspirasi atau dana pemerintah pusat kah namanya,dengan tujuan kabupaten ber APBD 1.3 Triliyun ini bisa terangkat kemampuannya dalam mengembangkan potensi potensi yang dimiliki oleh Kuansing ini.

Sebut saja diantara hal hal yang positif itu adalah budaya Pacu Jalur yang baru satu dua tahun lalu memenangkan Anugrah API ,tapi tahun ini cukup mengerikan karena tidak termasuk dalam kalender Pariwisata nasional,bahkan dana pusat belum tentu akan dikucurkan lagi untuk pacu jalur tahun ini.

Saya sebenarnya berharap bupati yang rajin ibadah ini bisa lakukan dua langkah penting ,pertama memecat atau mengganti Kepala Dinas Pariwisata sekarang dengan yang baru karena memang ini sebuah kemunduran yang harus ada  "yang disalahkan" supaya "belajar" tapi Bupati yang ramah ,punya trik lebih mumpuni (selain mempertimbangkan memecat me3cet) oh rupanya Opung Luhut binsar panjaitan ,menko kemaritiman yang sudah menguasai beberapa kementrian lainnya sebelumnya benar benar hadir di Kuansing.

Sangat disayang kan kalau Waktu Opung itu hanya dihabiskan untuk hadiri kegiatan seremonial yang bertele tele dan penuh hal hal yang sifatnya basa basi dan dikemas dalam wujud kesungkanan.Maka menyampaikan kondisi pahit menjadi hal yang kurang jadi perhatian.Opung perlu diingatkan Pacu Jalur ini umurnya sudah 100 tahun lebih ,jalebih tua daripada Opung itu sendiri,dan Siapa pun presiden RI yang katanya lima atau 10 tahunan ganti,pacu Jalur tidak boleh dipandang sebelah mata.

Tradisi yang bertahan ini,harus dijadikan bahan prioritas,bukan cuma Uang kuansing yang berAPBD 1,3 Triliyun itu yang bisa diharapkan dapat mengangkat Ide dan Gagasan ,sehingga event ini benar benar mendunia,karena Pacu Jalur di Kuansing itu berbeda dengan Pacu Sampan yang dibuat untuk menarik uang turist supaya datan ke malaysia ,korea atau singapur,yang juga punya nama dan jenis berupa rupa.Pacu Jalur ini selain buktikan 

Penjajahan belanda itu ada,ada Adat dan Budaya yang kuat ,serta semangat bahwa "Rakyat indonesia itu suka bergotong royong,punya semangat persatuan yang erat,dan juga punya Etos Kerja yang mumpuni" itu dibuktikan di kabupaten Kecil yang kini budaya Tua itu tidak dianggap menarik sama Pemerintah Pusat,mampuslah...opung kalau kita begini.Pacu jalur ini merekatkan jiwa masyarakat rantau Kuantan,bahkan Kuansing pada umumnya.Saya optimis dan berhusnuzxan sekali Pemerintah Kuansing benar benar menawan opung dengan Salam Kayuah ini ,luar biasa sekali ini

Opung dan Dompeng

Opung Luhut yang belum tentu membaca tulisan ini,kalau opung perhatikan kepinggir tepian narosa,opung lihatlah itu ada ular berwarna coklat,memanjang dan membentang  menyatukan wilayah wilayah yang ada di rantau Kuantan.Pun ada di Rantau Singingi sebelah kanan kalau kita dari pekanbaru ,dekat jalan dari tanjung Pauh ,sampai nanti nampak besarnya di Muaralembu.

Sampai nanti di Rantau Kuantan itu ,Ular Susu teh yang kumaksud ini adalah Batang Kuantan (Sungai kuantan) dan Batang Air antau singingi,yang keruhnya luar biasa.Pun kemarin saya yakin Mentri Maritim melihat Tanah tanah tepian sungai terbelah,oleh mesin mesin ,oleh Traktor traktor dan sebagala macam bentuknya,kalaupun ada kejernihan itu bisa kita nikmati di daerah Cengar,Lubuk jambi bagian dalam,atau di hulu kuantan daerah Air terjun jauh ke hulu,atau di Hulu Lombu,air terjun yang begitu indah,atau cuma bisa nikmati di Pangkalan Indaruang,yang belum terjamah sama mesin pencari Emas.

Dompeng kini sudah menjadi budaya baru ,mesin mesin mengeruk emas,dan juga melukai serta meracuni sungai se seisinya.Jangankan keindahan,kesehatan ikan yang kita pikirkan,untuk alat transporasi,ataukah mencuci opung punya mobil itu barang belum tentu masih bisa dan layak,Justru Dompeng yang menjadi salah satu pendapatan masyarakat serta titik awal kehancuran sungai yang ada di Kuantan dan Singingi.Hebatnya,pendompeng ini bersembunyi dibalik kondisi ekonomi masyarakat yang tercekik,faktanya ada kerakusan disana,ada dugan permainan para aparat disana ,semua nya ilegal akan tetapi yang akan mati tersedot mesin pencari emas itu masyarakat kurang mampu tadi,kalaupun ada sukur sukur ada razia (sering kali pungli pun ada disini) kalau sedang tidak beruntung ,para pekerja yang susah susah  itupun yang akan di gari oleh polisi.

Waduh malangnya !Pemilik? melenggang begitu saja.Jadi kalau hal ini sampai ketelingi menko maritim ,sudah barang tentulah telunjuk kekuasaan itu bisa dia sasar,tapi agak pesimis,biasanya hal hal manis,lenggak lenggok si gadis dalam tari tari persembahan,lalu ajudan yang ampan dan gelis,siuasi kenyamanan yang tampak mengaburkan ini semua opung

Makrifat Marjani

Suatu ketika kubaca buku biografi tokoh Riau ,bahkan tokoh sumatra asal kuantan ini yang sempat dahulu tercatat sebagai pejuang yang memerdekaan wilayah riau dan Jambi,maksudku Memekarkan Riau dan Jambi,Makrifat yang hidup sederhana bahkan miskin harta ini menjadi tauladan seharusnya bagi para pejabat,bukan cuma dicitrakan miskin dan kaya ilmu pengetahuan,buya Makrifat adalah tokoh Riau yang bukan menjadi pemanis bibir pemerintah pusat apalah lagi tukang poles ,tapi benar benar nyata,ku bacai pidato pidatonya yang terkenal itu,Makrifat Marjani dan tentu dalam kerendahan hati ia sampaikan perjuangan tokoh lain dan juga rakyat dalam mekarkan Jambi dan Riau.

Makrifat sendir merupakan anak Sumatra yang berada di Parlemen kala itu,kini sudah seharusnya Riau pun menggema di pusat,kini Menntri yang datang ke Kuansing mengayuh ngayuh jalur,membagi bagikan sertifikat tanah,tersohor kabarnya.Bolehlah kalau dilihat,akan tetapi Opung Dahulu Makrifat marjani bicara bagaimana kesejahteraan dan kesenjangan sosia,selayaknya kesenjangan sosial ini masih juga telah ada di tengah tengah masyarakat.Penuh tauladan dan Pandai berpatut pantut tentukan kebaikan negri dan masyarakatnya

Akhirnya semoga pertemuan pertemuan jelang pilpres ini tidak hanya hasilkan kebersamaan dalam bersenang senang ber Wefie ria,berswafoto dan bervideo bersama ,serta seremonial dan bagi bagi sertifikat semata,ataulah maksud untuk dukung mendukung ,tapi benar benar bisa menyentuh hal pokok dan urgen yang ditengah masyarakat Riau ,Kuansing 1.3 Trilyiun itu pointnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun