Mohon tunggu...
Wira Pandawa
Wira Pandawa Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis mengungkap sisi lain mikrokosmos

Hobi itu pekerjaan yang dibayar Menulis Energi yang terpancar gratis dari alam sekitar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Luhut Binsar Panjaitan dan Pesan yang Mungkin Disampaikan Pemerintah Kuansing Kepadanya

5 Maret 2019   13:34 Diperbarui: 5 Maret 2019   14:07 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Opung Luhut yang belum tentu membaca tulisan ini,kalau opung perhatikan kepinggir tepian narosa,opung lihatlah itu ada ular berwarna coklat,memanjang dan membentang  menyatukan wilayah wilayah yang ada di rantau Kuantan.Pun ada di Rantau Singingi sebelah kanan kalau kita dari pekanbaru ,dekat jalan dari tanjung Pauh ,sampai nanti nampak besarnya di Muaralembu.

Sampai nanti di Rantau Kuantan itu ,Ular Susu teh yang kumaksud ini adalah Batang Kuantan (Sungai kuantan) dan Batang Air antau singingi,yang keruhnya luar biasa.Pun kemarin saya yakin Mentri Maritim melihat Tanah tanah tepian sungai terbelah,oleh mesin mesin ,oleh Traktor traktor dan sebagala macam bentuknya,kalaupun ada kejernihan itu bisa kita nikmati di daerah Cengar,Lubuk jambi bagian dalam,atau di hulu kuantan daerah Air terjun jauh ke hulu,atau di Hulu Lombu,air terjun yang begitu indah,atau cuma bisa nikmati di Pangkalan Indaruang,yang belum terjamah sama mesin pencari Emas.

Dompeng kini sudah menjadi budaya baru ,mesin mesin mengeruk emas,dan juga melukai serta meracuni sungai se seisinya.Jangankan keindahan,kesehatan ikan yang kita pikirkan,untuk alat transporasi,ataukah mencuci opung punya mobil itu barang belum tentu masih bisa dan layak,Justru Dompeng yang menjadi salah satu pendapatan masyarakat serta titik awal kehancuran sungai yang ada di Kuantan dan Singingi.Hebatnya,pendompeng ini bersembunyi dibalik kondisi ekonomi masyarakat yang tercekik,faktanya ada kerakusan disana,ada dugan permainan para aparat disana ,semua nya ilegal akan tetapi yang akan mati tersedot mesin pencari emas itu masyarakat kurang mampu tadi,kalaupun ada sukur sukur ada razia (sering kali pungli pun ada disini) kalau sedang tidak beruntung ,para pekerja yang susah susah  itupun yang akan di gari oleh polisi.

Waduh malangnya !Pemilik? melenggang begitu saja.Jadi kalau hal ini sampai ketelingi menko maritim ,sudah barang tentulah telunjuk kekuasaan itu bisa dia sasar,tapi agak pesimis,biasanya hal hal manis,lenggak lenggok si gadis dalam tari tari persembahan,lalu ajudan yang ampan dan gelis,siuasi kenyamanan yang tampak mengaburkan ini semua opung

Makrifat Marjani

Suatu ketika kubaca buku biografi tokoh Riau ,bahkan tokoh sumatra asal kuantan ini yang sempat dahulu tercatat sebagai pejuang yang memerdekaan wilayah riau dan Jambi,maksudku Memekarkan Riau dan Jambi,Makrifat yang hidup sederhana bahkan miskin harta ini menjadi tauladan seharusnya bagi para pejabat,bukan cuma dicitrakan miskin dan kaya ilmu pengetahuan,buya Makrifat adalah tokoh Riau yang bukan menjadi pemanis bibir pemerintah pusat apalah lagi tukang poles ,tapi benar benar nyata,ku bacai pidato pidatonya yang terkenal itu,Makrifat Marjani dan tentu dalam kerendahan hati ia sampaikan perjuangan tokoh lain dan juga rakyat dalam mekarkan Jambi dan Riau.

Makrifat sendir merupakan anak Sumatra yang berada di Parlemen kala itu,kini sudah seharusnya Riau pun menggema di pusat,kini Menntri yang datang ke Kuansing mengayuh ngayuh jalur,membagi bagikan sertifikat tanah,tersohor kabarnya.Bolehlah kalau dilihat,akan tetapi Opung Dahulu Makrifat marjani bicara bagaimana kesejahteraan dan kesenjangan sosia,selayaknya kesenjangan sosial ini masih juga telah ada di tengah tengah masyarakat.Penuh tauladan dan Pandai berpatut pantut tentukan kebaikan negri dan masyarakatnya

Akhirnya semoga pertemuan pertemuan jelang pilpres ini tidak hanya hasilkan kebersamaan dalam bersenang senang ber Wefie ria,berswafoto dan bervideo bersama ,serta seremonial dan bagi bagi sertifikat semata,ataulah maksud untuk dukung mendukung ,tapi benar benar bisa menyentuh hal pokok dan urgen yang ditengah masyarakat Riau ,Kuansing 1.3 Trilyiun itu pointnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun