Mohon tunggu...
Wira Pandawa
Wira Pandawa Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis mengungkap sisi lain mikrokosmos

Hobi itu pekerjaan yang dibayar Menulis Energi yang terpancar gratis dari alam sekitar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hijau Hitam Ku Sayang (Milad HMI ke 69)

5 Februari 2016   03:28 Diperbarui: 5 Februari 2016   03:44 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hijau mu masih tajam

Ku yakin itu

Hitam mu masih legam dan gagah

Ku yakini pula itu

 

Kau selalu lahirkan generasi cerdas

Kusadari itu

Kaupun selalu tetaskan generasi tangkas

Ku percaya itu

 

Lalu ,berjalanlah waktu

Kau di garda terdepan selamatkan umat

Dari laknat ,para penjajah 

Kau berikan pula secuil nikmat untuk rakyat

Tikam para komunis pengkhianat

Indonesia itu akan ingat

 

Namun kini

Usia sudah 69

Masihkah kau yakin dengan iman

Masihkan kau usaha dengan ilmu

Apakah masih kau usahakan dengan amal?

 

Himpunan ku sayang

Lahirkan lagi lah tokoh solutif untuk umat yang kini kembali terjerat

Himpunan ku kasih

Kau tetaskan lagi lah para brilian cemerlang

Agar umat ini tak tersandra oleh tuhan tuhan yang dicipta para manusia

Himpunan ku nan manis

Kau munculkaan lagilah ilmuan tangkas menjawab kenegarawanan yang kian gersang

 

Himpunan ku cinta

Diusia 69 ini kau sungguh masihlah muda

Masyarakat adil makmur kian menjauh

Panji panji umat dang bangsa semakin terjerat 

 

HmI ku sayang

Mari berhenti mengenang ngenang nama besar

Mari berhenti menghebat hebat nama nama anakmu yang besar besar

Mari berhenti untuk selalu takluk akan perubahan

Mari Stop untuk takut tidak jadi bagian penguasa

 

Sejatinya kau adalah pembela kaum lemah mustad afiin

Dari penindasan kaum mustakbirin

 

Jangan takut kau bakal disisih

Bukan kah menjadi benar tidak harus merisih

Mengekor ekor ,menjilat jilat para pantat yang penuh birahi

Kesetanan akan dunia dan korban kan si lemah

 

Himpunan ku Cita

Nusantara butuh anak anak mu nan militan

Bukan artis artis lokal yang menjadi bidadari lagi boneka

 

Himpunan ku manis

Sungguh dunia sudah berubah

Yang independen akan lebih bertahan dari pada si dependen

Yang bermandiri akan lebih kuat dari yang bergantung

Yang berwirausaha akan lebih jaya menunaikan dakwah dibanding kaki tangan penguasa 

 

Himpunan ku nan manis

Wujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin

Tugas aku kau dan semua masih panjang

Usia mu baru 69 sementara masyarakat adil makmur belum teruwud

Apalh lagi kalau kubixarakan ridho Allah

Yakusa HMI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun