Mohon tunggu...
Wirdani
Wirdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Allahumma ini as alukal jannah wa a'udzubika minannar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suamiku Pahlawanku

15 Agustus 2024   20:22 Diperbarui: 15 Agustus 2024   20:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

**Suamiku Pahlawanku**

Dalam sunyi malam yang berbisik lembut,  

Angin menyapu lembut wajah rindu,  

Bulan tersenyum di atas langit kelam,  

Seolah tahu, ia menunggu hadirmu.

Matahari pagi menyapa hangat,  

Seakan berterima kasih atas keringatmu,  

Hujan turun perlahan, membasuh tanah,  

Membawa kisah perjuangan yang kau bawa.

Langit mendung menunduk hormat,  

Menghargai setiap langkah kakimu,  

Bintang-bintang bersinar terang,  

Memberi jalan dalam gelap malam.

Ketika angin menyampaikan pesan,  

Ia tahu betapa besar cintamu,  

Dan daun-daun yang jatuh perlahan,  

Menyampaikan salam hangat darimu.

Oh suamiku, pahlawanku yang gagah,  

Bumi ini berputar atas perjuanganmu,  

Setiap detik, setiap nafas yang kau ambil,  

Adalah nyanyian cinta bagi dunia.

Suara alam merdu memanggil namamu,  

Menghormati setiap keringat dan air mata,  

Karena dalam dirimu, kutemukan kekuatan,  

Suamiku, kau adalah pahlawan sejatiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun