Mohon tunggu...
Wirdani
Wirdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Allahumma ini as alukal jannah wa a'udzubika minannar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Tak Bertepi untuk Ibu

19 Juni 2024   10:16 Diperbarui: 19 Juni 2024   10:29 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hening malam yang sunyi,  

Kulabuhkan hati pada rembulan,  

Setiap bintang yang bersinar,  

Adalah benang-benang rindu yang kurajut,  

Untukmu, Ibu, di syurga sana.

Waktu berlalu bagai angin,  

Namun ingatan padamu takkan pudar,  

Setiap detik yang terlewati,  

Adalah untaian kasih yang menguatkan,  

Merajut kenangan yang abadi.

Dari harumnya bunga di taman,  

Kuendus wangi cintamu yang suci,  

Dari lembutnya angin berhembus,  

Kudengar bisikan kasihmu yang abadi.

Bersama doa-doa yang kuuntai,  

Kusulam rindu dalam setiap helaan,  

Semoga kau di sana tersenyum,  

Melihat cinta ini tetap membara,  

Walau jarak memisahkan kita.

Ibu, dalam setiap tetes air mata,  

Ada harapan bertemu di syurga,  

Menyatu dalam damai abadi,  

Bersama selamanya, tak terpisahkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun