BISMILLAHÂ
LIKA LIKU PERJALANAN HIDUPKU
Disuatu desa tepatnya di desa sarah nyala kabupaten Aceh timur tinggallah sebuah keluargaku didalamnya terdiri dari ayah,ibu,dua abangku dan dan satu kakakku,mereka hidup disana dengan penuh kebersamaan.
Pada suatu hari ada sebuah peristiwa yang tidak bisa kuceritakan,ayahku dan ibuku
Pisah rumah..ayahku bersama kakakku dan dua abangku tinggal di sarah nyala Aceh Timur,mereka tinggal disana tanpa sentuhan tangan seorang ibu yang telah mengandung dan merawat mereka dari kecil sampai sudah dewasa,mulai saat itu kakak perempuanku lah yang menggantikan tugas sosok seorang ibu dirumah,baik itu masak,nyuci,ngepel,dll,semua dikerjakan sendiri,sungguh ia adalah seorang kakak yang mandiri dan dewasa.
Disisi lain ibu tinggal di peusangan kabupaten bireun bersamaku,kami tinggal bersama nenek dari ibuku dipeusangan,kakek ku telah tiada.
Keseharian ibuku dan nenekku adalah menanam kacang hijau untuk menyambung hidup kami,selang beberapa lama ayah pisah rumah dengan ibu,Terdengar ditelingaku bahwa ibu sedang mengandung adikku yang paling kecil..sampailah sembilan bulan umur kandungan ibuku lahirlah adikku kedunia ini, berjenis kelamin laki-laki,hari berganti hari,bulan berganti bulan,akhirnya aku berumur tujuh tahun waktunya aku masuk ke sekolah dasar.
Keesokan hari nya tibalah saatnya aku diantar oleh ibuku tercinta kesekolah dasar peusangan, sambil berjalan dengan bergandengan tangan,ibuku memegang jari kecilku agar aku tidak terjatuh,sedangkan adikku tinggal bersama nenek dirumah,
Disuatu malam ibuku mengatakan "tidurlah nak besok kamu sholat subuh lalu sekolah",akhirnya aku beranjak tidur,kami semua tidur dengan nyenyak.
Keesokan harinya ketika fajar menyongsong,nenek ku membangunkan ibuku berkali-kali tapi tidak bangun juga,lalu dirasakan denyut nadi nya, rupanya ibuku telah tiada,nenek terjatuh sambil membangunkanku "Nak,Nak bangun hari sudah pagi,"perlahan nenek mengatakan kepadaku "Nak ibumu sudah kembali kepada Allah untuk selama-lamanya"akhirnya suara tangisan pun pecah tak henti-hentinya sampai ibuku di kebumikan aku masih menangis tersedu-sedu.
Hari berganti hari bulan berganti bulan,Pada suatu hari aku bermain bola bersama adik kecilku yang baru bisa merangkak,tiba-tiba