Bismillah
Dalam hening malam kuangkat tangan, Â
Terdengar lirih rintihan hati, Â
Di keheningan sujud kuucap do'a, Â
Memohon rahmat-Mu yang abadi.
Bukan pedang atau panah yang kutakutkan, Â
Bukan juga gemuruh perang dunia, Â
Tapi do'a yang lembut seperti angin, Â
Adalah senjata yang tak terlihat mata.
Ya Rabbi.., Engkau Maha Mendengar, Â
Dalam do'a kuadukan segala resah, Â
Di tiap tetes air mata yang jatuh, Â
Ada harapan yang tak pernah patah.
Do'a adalah tameng di tengah badai, Â
Pelindung jiwa dari godaan yang menghampiri, Â
Dalam sujud kupersembahkan segalanya, Â
Semoga Engkau berkenan mendengar rintihan hati ini.
Ya rabbi.., hamba-Mu ini lemah, Â
Tak mampu tanpa kasih-Mu yang melimpah, Â
Dengan do'a, kuperkuat iman, Â
Dalam ridha-Mu kutemukan ketenangan.
Do'a adalah cahaya di tengah kegelapan, Â
Penunjuk jalan bagi jiwa yang hampa, Â
Dalam setiap bisikan, ada sebuah kekuatan, Â
Do'a, senjata yang menguatkan imanÂ
seorang mukmin.
Aceh tamiang,28 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H