Mohon tunggu...
Wirda Amcher
Wirda Amcher Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah-Masalah Keluarga yang Terjadi di Masyarakat

11 April 2023   19:03 Diperbarui: 11 April 2023   19:06 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. masalah perselingkuhan.

Masalah keluarga yang satu ini adalah masalah yang sebenarnya tabu tapi, tak dipungkiri masih terjadi dibeberapa keluarga di Masyarakat. Penyebab perselingkuhan ini pun beragam, terdapat faktor eksternal maupun internal dari masalah sepele hingga masalah yang besar. Sebenarnya apapun alasannya perselingkuhan adalah hal yang tidak dapat dibenarkan, ikatan tali suci pernikahan tak patut untuk dipermainkan, pasangan yang telah memutuskan untuk menikah harus berkomitmen untuk menjalani pernikahan seumur hidup dan berjanji untuk saling setia satu sama lain. Terlepas dari komitmen pernikahan manusia tetaplah manusia insan lemah yang pasti akan melakukan kesalahan karena pada dasarnya manusia tidak akan pernah puas akan apa yang ia dapatkan sehingga masalah perselingkuhan akan tetap terjadi dibingkai rumah tangga.

Solusi

jika membahas solusi hal paling utama yang harus dicari adalah permasalahan utama, dan dalam perselingkuhan kebanyakan terjadi karena ketidak puasan dengan pasangan, setiap orang pasti mendambakan pasangan yang terbaik untuk dirinya dia akan berekspektasi tinggi terhadap psanganya, kemudian saat pasangannya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan akan timbul kekecewaan dan lahirlah benih perselingkuhan. Oleh sebab itu pasangan yang hendak menikah haruslah saling mencintai terlebih dahulu dalam artian memahami satu sama lain dan menerima kekurangan satu sama lain. Sebelum menikah alangkah baiknya pasangan sudah saling mengenal dan mengerti segala kelebihan dan kekurangan masing-masing barulah saat semua itu tercapai antara satu sama lain dapat memutuskan untuk melanjutkan pernikahan ataupun tidak. Begitupun saat pernikahan sudah dilajalani bukan berarti bisa seenaknya sendiri, antara satu sama lain harus mengerti akan tugas masing-masing dan menjalankannya dengan senang hati. Sehingga terpenuhinya kebutuhan satu sama lain dan kepuasan terhadap apa yang diberikan pasangan akan memperkecil kemungkinan perselingkuhan.

4. Perbedaan Pendapat.

Dinamika sebuah keluarga akan memiliki dampak jangka panjang dan mempengaruhi kesejahteraan mental individu. Tapi, gimana jadinya kalau ada perbedaan pendapat? Biasanya, perbedaan pendapat ini dilatarbelakangi oleh keinginan orang tua dan kehendak anak biasanya yang bersinggungan, sehingga memicu pertengkaran. Iya, sih, keluarga bisa menjadi tempat berlindung yang aman. Tetapi, bagi sebagian orang, keluarga bisa jadi sumber rasa sakit dan kekecewaan. Perbedaan pendapat antar anak dan orang tua terkadang bisa membuatmu merasa tidak nyaman dan tidak betah berada di rumah.

Salah satu cara mengambil sebuah keputusan adalah dengan bermusyawarah atau berdiskusi. Seringkali diskusi juga digunakan untuk memecahkan sebuah masalah, menemukan ilmu baru, bahkan menjadi cara yang asyik dilakukan bersama orang lain dengan topik yang menarik. Namun, diskusi juga memberi ruang untuk berbeda pendapat. Entah dalam perbincangan bersama teman, keluarga, atasan kerja, rekan kerja dan lain sebagainya, memungkinkan kita untuk bertemu dengan pendapat yang berbeda.

Hal tersebut merupakan hal yang wajar dan pasti dialami oleh orang yang sedang berdiskusi. Bahkan dengan adanya perbedaan sebenarnya membuat diskusi menjadi terasa hidup. Sayangnya tidak semua orang bisa menyikapi perbedaan dengan bijaksana. Lalu, apa saja yang harus kita lakukan ketika terjadi perbedaan pendapat? Berikut 6 cara menyikapi perbedaan pendapat yang harus kamu ketahui yaitu : 

1. Bersikap tenang.

Ketika kamu mengalami perbedaan pendapat dengan orang lain, kamu harus bersikap tenang dan berusaha untuk menguasai kepala dengan dingin. Dengan begitu, kamu akan lebih bisa menguasai dan mengendalikan dirimu sendiri sehingga tidak mudah untuk terpancing emosi. Emosi tidak akan membuat baik berjalannya sebuah diskusi.

2. Memiliki landasan yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun