Mohon tunggu...
Wirausahakan
Wirausahakan Mohon Tunggu... -

Saya adalah pengusaha muda dan penulis di wirausahakan

Selanjutnya

Tutup

Money

Obrolan dengan Pedagang Ikan Teri Keliling yang Mengejutkan

11 April 2017   13:43 Diperbarui: 11 April 2017   13:50 3800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : http://wirausahakan.blogspot.co.id/2017/03/pengakuan-mengejutkan-pedagang-ikan.html

Di desa saya sekarang ini ada banyak sekali penjual keliling yang menjajakan dagangannya setiap hari, mereka memakai sistem bisnis "jemput pelanggan" yang memang lebih efektif daripada menunggu. Ada penjual jajanan bocah, penjual sayuran, penjual bumbu masak, makanan, tahu dan tempe, dan penjual ikan teri (ikan laut kering).

Saya cukup penasaran dengan penjual ikan teri ini, karena menurut pengakuan ibu-ibu yang saya temui, katanya penjual ini dulunya punya pekerjaan yang cukup mapan, namun saya kurang paham dia kerja apa sebelumnya karena belum sempat saya tanyakan.

Suatu hari saya punya kesempatan nongkrong sama penjual ikan teri ini ketika dia istirahat di depan rumah saya, mulai deh otak wartawan saya yang kepo berjalan dan mulai menanyakan berbagai hal tentang bisnisnya yang patut saya acungi jempol.

Berikut ini adalah kira-kira obrolan kami waktu itu :

(S : Saya, P : Penjual ikan teri)

S : sudah lama jualan ikan teri pak?

P : Belum mas, paling 3 bulan jalan lah

S : lumayan hasilnya kan pak?

P : Alhamdulillah mas, masih ada aja yang beli, mungkin rejeki saya kali.

S : awalnya gimana pak kok bisa jualan ikan teri? Gak jualan sayur atau jajanan anak kayak yang lain?

P : awalnya ya gara-gara nganggur mas, istri ngomel terus gegara saya nganggur. Kalau pilihan jualan ikan teri ya gimana yah, gak tau juga tiba-tiba punya pikiran pengin jual ikan teri hehehee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun