Mohon tunggu...
Edbert Wiratama
Edbert Wiratama Mohon Tunggu... Konsultan - CEO

Seorang Enterpreneur sejati yang merintis bisnis sedari awal dan menikmati segala proses dengan ketekunan dan kesabaran.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rentan Sakit Pencernaan, Pahami Jenis Makanan yang Tepat untuk Bayi

15 Januari 2018   11:43 Diperbarui: 15 Januari 2018   11:48 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan bayi merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan karena memiliki peran untuk tumbuh kembang si buah hati. Apalagi jika Anda baru menjadi orangtua untuk pertama kalinya. Pengalaman untuk merawat bayi pun masih minim. Padahal, hal-hal tersebut tentu harus dipersiapkan sebelum lahirnya seorang anak.

Untuk mengolah makanan bayi juga harus memperhatikan bahan-bahan yang digunakan. Lantaran usia perkembangan bayi juga berpengaruh kepada jenis makanan yang disediakan. Jangan sampai Anda salah memberikan makan bayi yang baru berusia 6 bulan diberi makan khusus usia 12 bulan. Hal tersebut akan berpengaruh pada sistem pencernaan bayi.

Sebelumnya bayi hanya mendapatkan ASI selama enam 6 bulan. Kebutuhan ASI sendiri selain menjadi minuman pokok sekaligus makanan utama bayi. Karena saat berusia kurang dari 6 bulan sistem penceraan bayi masih lemah dan tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan apa pun selain ASI.

Mengapa harus menunggu usia 6 bulan?

Saluran pencernaan bayi umumnya mulai dapat memproses makanan secara baik pada usia 6 bulan. Setelah itu, bayi sudah mulai kehilangan refleks menjulurkan lidahnya. Bayi semakin baik untuk memproses mekanisme menelan makanan. Bayi juga diperbolehkan mengonsumsi makanan selain ASI setelah 6 bulan karena tumbuhnya gigi geligi.

Jika kurang dari usia tersebut dipaksakan untuk mengonsumsi makanan selain ASI bayi dapat tersedak dan sulit bernapas. Selain itu, sistem pencernaan akan terasa tidak nyaman sehingga bayi akan terus-menerus menangis. Kondisi tersebut harus dipahami oleh orangtua untuk mendapatkan solusinya. Orangtua harus memiliki pembelajaran atau mencari tahu informasi terlebih dahulu jenis makanan apa saja yang harus diberikan bayi sesuai dengan usianya.

Ciri-ciri lainnya jika bayi sudah diperbolehkan mengonsumsi makanan berat dengan memperhatikan berat badan yang sudah naik dua kali lipat dari bobot lahirnya. Bayi juga mulai bisa mengangat leher dan kepalanya perlahan-lahan. Lalu, bayi mulai tertarik dengan apa yang Anda makan. Bayi semakin aktif ingin mengonsumsi makanan padat lainnya meskipun sudah diberikan susu.

Jenis makanan bayi sesuai pembagian usia

Saat usia 6 bulan Anda dapat memberikan si kecil berbagai jenis bubur. Usia 6 bulan merupakan awal bayi mulai mengenal makanan tekstur yang sedikit kasar. Makanan yang dapat Anda berikan adalah bubur. Bayi biasanya lebih dominan dengan rasa makanan yang manis. Anda bisa berikan bubur dengan bahan-bahan manis, seperti Bubur Susu, Bubur Marie Buah, dan Bubur Buah.

Membuat bubur susu membutuhkan tepung beras dan pastinya susu. Anda bisa menggunakan susu ASI atau susu formula. Gabungkan kedua bahan tersebut dan aduk-aduk hingga merata sambil dipanaskan. Jika sudah mendidih, angkat dan dinginkan.

Jika Anda ingin mencoba membuat bubur marie buah, siapkan biskuit marie buah, susu, dan pisang ambon yang sudah matang. Caranya dengan menghaluskan biskuit marie dan susu kemudian tambahkan air. Lalu kerok pisang ambon dan campurkan larutan marie tadi. Bubur siap disajikan.

Sedangkan bubur buah menggunakan olahan tepung beras merah, air matang, susu, dan buah. Buah yang biasanya dijadikan resep bubur seperti, pisang, apel, pir, pepaya, dan alpukat. Cara mengolahnya dengan memanaskan tepung beras merah terlebih dahulu dengan air matang sambil diaduk-aduk. Berikutnya masukkan buah, hingga matang sejenak. Setelah mendidih angkat dan campurkan dengan susu lalu aduk rata.

Jika bayi sudah memasuki umur 7-8 bulan, hentikan pemberian bubur. Anda sebaiknya melatih bayi dengan berbagai tingkatan tekstur makanan yang berbeda. Saat usia tersebut Anda bisa memberikan nasi tim. Nasi tim adalah nasi yang dikukus hampir menyerupai bubur. Teksturnya sedikit lebih kasar daripada bubur. Usia 7-8 bulan bayi mulai diajari untuk mengonsumsi jenis makanan lainnya.

Anda dapat memberikan Nasi Tim Saring Campur, Nasi Tim Saring Ayam, dan Nasi Tim Saring Ikan. Setelah diberikan makanan dengan rasa manis. Bayi mulai dilatih untuk mencoba jenis rasa lainnya. Semakin bervariasinya jenis makanan semakin banyak pula kandungan gizi yang didapatkan oleh bayi.

Nasi Tim Saring Campur membutuhkan beras, air matang, dagin giling. Brokoli, tomat, keju parut, dan kuning telur. Langkah pertama, beras direbus bersama dengan air dan daging giling hingga tekstur hampir menyerupai bubur. Kemudian masukkan brokoli dan tomat hingga matang. Langkah ketika memasukkan kuning telur dan keju parut sambil diaduk perlahan. Setelah matang, haluskan nasi tim dengan diblender atau saringan kawat.

Nasi Tim Saring Ayam juga tidak kalah menarik lho. Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan seperti beras, air matang, gilingan daging ayam, tempe, wortel, tomat, dan mentega. Cara membuatnya dengan merebus beras, air matang, tempe, dan daging ayam giling. Masukkan juga wortel, tomat, dan satu sendok makan mentega sambil diaduk. Langkah terakhir, dengan menyaring nasi tim agar makanan lebih halus dan mudah dicerna bayi.

Untuk menambah protein si bayi, Anda juga bisa mencampurkan nasi tim dengan ikan. Ikan yang dapat Anda gunakan seperti tenggiri, tuna, dan salmon. Bahan-bahan berikutnya, yaitu tempe, labu siam, tomat, dan mentega. Sama dengan langkah-langkah nas tim di atas lainnya, pertama Anda harus merebus beras, air, ikan, dan tempe.

Berikutnya, masukkan labu siam dan tomat hingga matang. Saat sudah mendekati waktu mendidih masukkan mentega sambil diaduk rata. Langkah terakhir jangan lupa untuk menyaring nasi tim agar lebih mudah dikonsumsi bayi.

Saat bayi berusia 9-12 bulan Anda dapat memberikan makanan dengan tekstur yang lebih padat lagi. Misalnya dengan memberikan Nasi Tim Telur atau Bubur Beras Merah. Untuk membuat Nasi Tim Telur membutuhkan bahan-bahan, seperti beras, air matang, hati ayam, tahu, telur, wortel yang telah diparut, daun kangkong muda yang susah diiris halus, dan santan mantang.

Langkah pertama dengan merebus beras dengan air, ayam dan tahu. Kemudian masukkan telur hingga matang. Masukkan kangkung dan wortel, tunggu sampai mematang. Setelah sayuran mematang, tambahkan santan dan aduk rata. Jika sudah tercampur semua, angkat dan tiriskan lalu sajikan.

Berikutnya Bubur Beras Merah, bahan yang perlu Anda siapkan seperti beras merah, tepung beras merah, kaldu ayam, susu formula, pepaya matang yang sudah dihaluskan, dan jeruk manis. Anda dapat merebus beras merah terlebih dahulu. Kemudian haluskan dan ayak beras.

Berikutnya campurkan tepung beras merah dengan kaldu ayam hingga merata. Setelah itu, panaskan tetap diaduk rata. tambahkan 1 sdm susu formula, lalu pepaya dan jeruk manis sambil tetap diaduk. Setelah tercampur dan mendidih, angkat dan sajikan.

Nah, Ayah dan Bunda sekarang sudah saatnya kalian mengetahui berbagai jenis makanan untuk anak sesuai dengan usia perkembangan anak. Jangan sampai salah memberikan hingga berakibat fatal untuk kesehatan si buah hati.

Kesimpulannya, ASI merupakan asupan pertama yang harus diberikan kepada bayi. Jika sudah memasuki usia 6 bulan atau setidaknya bayi menunjukkan ciri-ciri di atas, Anda dapat mengganti asupan bayi. Begitu pula setelah memasuki usia 7-8 dan 9-12 bulan tingkatkan kebutuhan makanan bayi. Tujuannya, agar bayi mulai terbiasa dan merasakan berbagai jenis rasa baru setiap harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun