Terapi Bernyanyi dalam Komunikasi Terapi PasienÂ
Saya sebagai Apoteker, ilmunya yang spesifik adalah mengenai OBAT.
Terapi musik, khususnya terapi bernyanyi, musik dan bernyanyi merupakan salah satu model komunikasi efektif, bernyanyi apa yang kita suka, apa yang kita rasakan, apa yang mau kita komunikasikan, merupakan OBAT mujarab bagi pasien, musik dan bernyanyi semakin populer sebagai metode alternatif dalam membantu proses kesembuhan pasien. Bernyanyi bukan hanya kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga dapat memberikan manfaat terapeutik yang signifikan bagi kesehatan mental dan fisik. Dalam konteks ini, terapi bernyanyi melibatkan penggunaan suara dan musik untuk mempengaruhi suasana hati, menstimulasi memori, serta mengurangi tingkat stres dan kecemasan pada pasien yang sedang menjalani perawatan medis.
Dalam "teori pemrosesan informasi ganda" (dual processing theory). Ketika seseorang bernyanyi, otak bekerja secara otomatis untuk memproses melodi dan ritme, sambil secara bersamaan menganalisis lirik lagu yang dinyanyikan. Ini melibatkan jalur pemrosesan otomatis (melalui emosi yang ditimbulkan oleh musik) dan jalur pemrosesan lambat (melalui pemaknaan lirik secara kognitif). Kedua jalur ini bekerja sinergis, memungkinkan pasien untuk mengalami keseimbangan emosi dan kognitif yang bermanfaat bagi penyembuhan.
Studi menunjukkan bahwa terapi bernyanyi dapat meningkatkan mood, mengurangi rasa sakit, serta meningkatkan fungsi kognitif pada pasien yang menderita penyakit kronis, seperti kanker atau demensia. Musik dan nyanyian membantu menurunkan tingkat kortisol, hormon stres, sekaligus meningkatkan produksi endorfin, yang dapat membuat pasien merasa lebih nyaman dan positif.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi bukan sekadar alat untuk menyampaikan informasi, tetapi merupakan senjata paling dahsyat dalam terapi pasien. Komunikasi yang efektif antara tenaga kesehatan dan pasien dapat mempercepat proses penyembuhan dengan menciptakan rasa percaya, memberikan informasi yang jelas, dan mendorong kepatuhan terhadap terapi. Teori Pemrosesan Informasi Ganda memberikan kerangka untuk memahami bagaimana pasien menerima dan memproses informasi, sementara praktik komunikasi empatik dan optimistis dapat membuat perbedaan besar dalam pemulihan pasien.
Lebih dari itu, penggunaan teknologi dalam sistem komunikasi kesehatan menjadi pendorong luar biasa dalam terapi pasien. Kemudahan akses yang ditawarkan teknologi memungkinkan pasien merasa lebih nyaman dan senang, sehingga mereka lebih termotivasi untuk sembuh lebih cepat. Peran apoteker dalam hal ini sangat penting, baik dalam memberikan edukasi kepada pasien maupun dalam menjalin kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.Â
Dengan memahami terapi musik dan bernyanyi melalui lensa teori komunikasi pemrosesan informasi ganda, kita dapat melihat bahwa terapi ini tidak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan emosional, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien
Menerapkan strategi komunikasi yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan membantu pasien mencapai kesembuhan dengan lebih cepat dan efektif. Jadi, Komunikasi menjadi OBAT Kesejahteraan Emosional yang menjadi senjata seperti bom Nuklir untuk meruntuhkan kesedihan dan keterpurukan pasien, sekaligus memberikan sugesti kesembuhan yang luar biasa bagi pasien
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H