1. Innovators (Inovator) -- Mereka yang pertama kali mencoba dan mengadopsi inovasi baru.
2. Early Adopters (Adopter Awal) -- Kelompok yang cepat mengenali manfaat inovasi dan mulai menggunakannya.
3. Early Majority (Mayoritas Awal) -- Mereka yang lebih hati-hati dalam mengadopsi inovasi, tetapi akhirnya menerima setelah melihat keberhasilan awal.
4. Late Majority (Mayoritas Akhir) -- Kelompok yang lebih skeptis dan membutuhkan bukti nyata sebelum mengadopsi.
5. Laggards (Tertinggal) -- Kelompok yang paling lambat dalam menerima inovasi dan cenderung mempertahankan cara lama.
Asumsi utama dari teori ini adalah bahwa penyebaran inovasi bukanlah proses yang seragam. Adopsi inovasi akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi manfaat, kompleksitas, keterjangkauan, dan seberapa kompatibel inovasi tersebut dengan kebutuhan pengguna.
Tinjauan Praktis: Susu Ikan dari Perspektif Difusi Inovasi
Dalam konteks difusi inovasi, susu ikan sebagai produk baru dalam program makan siang gratis dapat dianalisis dari perspektif bagaimana inovasi ini disebarluaskan kepada masyarakat.
- Innovators (Inovator) dalam kasus ini mungkin adalah para ilmuwan pangan atau ahli gizi yang pertama kali merumuskan konsep susu ikan. Mereka adalah pihak yang memiliki pengetahuan dan keberanian untuk mengembangkan ide ini.
- Early Adopters (Adopter Awal) adalah pemerintah dan lembaga yang mendukung program ini, serta beberapa sekolah yang mulai menerapkan susu ikan dalam menu makan siang gratis.
- Early Majority (Mayoritas Awal) bisa saja mencakup orang tua dan masyarakat yang mulai menerima ide ini setelah melihat manfaatnya, terutama jika susu ikan terbukti lebih ekonomis dan bergizi.