2. Pembentukan Diri ("Self") Melalui Interaksi:
Teori Mead membagi identitas diri menjadi "I" dan "Me", dan dalam konteks akun Fufufafa, keduanya bekerja secara simultan.
- "I" dari Fufufafa, yaitu sisi spontan dan subjektif, terlihat dari gaya komunikasinya yang langsung dan tidak terikat oleh norma-norma sosial konvensional. Pemilik akun menggunakan kebebasan untuk menyampaikan pendapatnya, terlepas dari pandangan masyarakat.
- "Me" terbentuk melalui interaksi dengan komunitas Kaskus. Setiap kali Fufufafa memposting tulisan yang provokatif, reaksi dan respon dari pengguna lain membentuk persepsi mereka terhadap identitas akun ini. Pengguna lain berperan sebagai cermin sosial, dan pemilik akun semestinya akan terus mengadaptasi cara mereka berinteraksi berdasarkan reaksi keras dari khalayak.
Sebagai contoh, ketika Fufufafa memposting tulisan kedua, "Kasian capres yang anaknya fashion designer, homo", komunitas menanggapi dengan berbagai komentar yang mencela, bahkan mengejar identitas pemilik akun maupun mungkin saja ada yang mendukung. Respon ini berkontribusi pada pembentukan "Me", di mana Fufufafa mungkin akan menyesuaikan tulisan berikutnya sesuai dengan feedback yang diterima.
3. Makna dalam Interaksi Sosial:
Menurut Mead, makna dari simbol-simbol dibentuk melalui interaksi sosial. Makna dari tulisan Fufufafa tidak ditentukan oleh pemilik akun saja, melainkan oleh cara pengguna lain menafsirkan tulisan tersebut. Frasa seperti "anak homo" membawa beban makna yang sangat kuat dalam konteks sosial yang lebih luas, di mana topik terkait orientasi seksual sering kali menjadi perdebatan yang intensif.
Pengguna Kaskus yang membaca tulisan tersebut akan menginterpretasikan simbol-simbol ini berdasarkan pengalaman pribadi, nilai-nilai sosial, dan budaya mereka. Beberapa mungkin merasa terhina atau tersinggung, sementara yang lain mungkin setuju dengan sentimen yang disampaikan. Makna dari tulisan ini berubah dan berkembang sesuai dengan interaksi yang terjadi antara pemilik akun dan komunitas, serta konteks sosial yang lebih luas.
4. Peran Anonimitas dalam Pembentukan Identitas:
Anonimitas di dunia maya memberi pemilik akun Fufufafa kebebasan untuk berekspresi secara spontan tanpa perlu takut akan dampak langsung terhadap identitas mereka di dunia nyata. Dalam konteks ini, "I" dapat lebih bebas mengekspresikan diri, sementara "Me" masih terbentuk oleh interaksi dengan masyarakat digital.
Pemilik akun dapat dengan mudah memainkan berbagai peran tanpa terikat oleh norma atau harapan sosial yang berlaku di dunia nyata, tetapi tetap menerima reaksi dari komunitas yang membentuk identitas mereka di ruang digital tersebut.