Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (Second)
Wira D. Purwalodra (Second) Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pembelajar dan Pencari Kebenaran.

Banyak mimpi yang harus kujalani dengan perasaan syukur dan ikhlas. Mimpi-mimpi ini selalu bersemi dalam lubuk jiwa, dan menjadikan aku lebih hidup. Jika kelak aku terjaga dalam mimpi-mimpi ini, pertanda keberadaanku akan segera berakhir .... dariku Wira Dharmapanti Purwalodra, yang selalu menjaga agar mimpi-mimpi ini tetap indah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Kesenangan Menjadi Tujuan?!

17 November 2015   07:26 Diperbarui: 18 September 2018   23:09 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang tertentu yang memiliki kekuasaan dan modal akan bersikap sewenang-wenang terhadap mereka yang tidak memiliki akses dalam dua hal tersebut. Orang-orang yang tidak memiliki akses kekuasaan dan lemah ekonominya akan mengalami proses marjinalisasi dan menjadi korban dalam segala ekses kebijakan-kebijakan politik. Atau ketika hukum, norma, dan peraturan itu tidak berpihak kepada orang-orang yang tidak memiliki akses kekuasaan dan modal, di sanalah para pemilik kekuasaan dan modal yang dari dirinya sudah memiliki kekuatan (power) itu justru dibuat semakin sewenang-wenang. Hukum, norma, dan peraturan mesti berpihak kepada orang-orang kecil, yang notabene tidak memiliki akses kekuasaan dan modal.

Di sinilah kita segera bisa melihat bahwa kehidupan bermasyarakat membutuhkan jangkauan nilai-nilai yang lebih luas dan kompleks daripada sekedar nilai kesenangan dan kenikmatan individual. Perlu untuk selalu melihat kembali sisi-sisi keadilan dan martabat manusia dalam setiap nilai yang mau diperjuangkan manusia, baik dalam hidup individual maupun (terlebih) dalam hidup bersama

Tetapi, jika masyarakat jaman ini sudah terlampau jauh menempatkan nilai kenikmatan dan kesenangan (pribadi ataupun kelompok) sebagai satu-satunya nilai yang dikejar tanpa mempedulikan nilai-nilai lainnya, maka keadilan dan martabat kemanusiaan dalam hidup kita sehari-hari, akan sirna ditelan kerakusan dan kesombongan ?!. Wallahu A’lamu Bishshawwab.

Bekasi, 17 November 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun