Orang-orang tertentu yang memiliki kekuasaan dan modal akan bersikap sewenang-wenang terhadap mereka yang tidak memiliki akses dalam dua hal tersebut. Orang-orang yang tidak memiliki akses kekuasaan dan lemah ekonominya akan mengalami proses marjinalisasi dan menjadi korban dalam segala ekses kebijakan-kebijakan politik. Atau ketika hukum, norma, dan peraturan itu tidak berpihak kepada orang-orang yang tidak memiliki akses kekuasaan dan modal, di sanalah para pemilik kekuasaan dan modal yang dari dirinya sudah memiliki kekuatan (power) itu justru dibuat semakin sewenang-wenang. Hukum, norma, dan peraturan mesti berpihak kepada orang-orang kecil, yang notabene tidak memiliki akses kekuasaan dan modal.
Di sinilah kita segera bisa melihat bahwa kehidupan bermasyarakat membutuhkan jangkauan nilai-nilai yang lebih luas dan kompleks daripada sekedar nilai kesenangan dan kenikmatan individual. Perlu untuk selalu melihat kembali sisi-sisi keadilan dan martabat manusia dalam setiap nilai yang mau diperjuangkan manusia, baik dalam hidup individual maupun (terlebih) dalam hidup bersama
Tetapi, jika masyarakat jaman ini sudah terlampau jauh menempatkan nilai kenikmatan dan kesenangan (pribadi ataupun kelompok) sebagai satu-satunya nilai yang dikejar tanpa mempedulikan nilai-nilai lainnya, maka keadilan dan martabat kemanusiaan dalam hidup kita sehari-hari, akan sirna ditelan kerakusan dan kesombongan ?!. Wallahu A’lamu Bishshawwab.
Bekasi, 17 November 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H