Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (Second)
Wira D. Purwalodra (Second) Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pembelajar dan Pencari Kebenaran.

Banyak mimpi yang harus kujalani dengan perasaan syukur dan ikhlas. Mimpi-mimpi ini selalu bersemi dalam lubuk jiwa, dan menjadikan aku lebih hidup. Jika kelak aku terjaga dalam mimpi-mimpi ini, pertanda keberadaanku akan segera berakhir .... dariku Wira Dharmapanti Purwalodra, yang selalu menjaga agar mimpi-mimpi ini tetap indah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup Benar Itu Omong Kosong!

31 Juli 2015   11:10 Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:44 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bidang ekonomi, omong kosong ini juga menyebar begitu luas, dimana orang menjadi tak berdaya oleh rayuan berbagai iklan, agar kita terus membeli barang yang tidak kita perlukan, walaupun uang kita begitu terbatas untuk melakukan itu. Akibatnya, kita hanya hidup untuk bekerja, menabung dan membeli barang-barang lebih banyak lagi. Kita akan kehilangan kepedulian pada kehidupan bersama, dan berubah menjadi robot-robot bodoh yang doyan belanja, sambil bershelfie ria di pusat-pusat perbelanjaan.

Jadi, ketika kebenaran sejati tak mampu tersampaikan karena ragu dan takut, maka kita tak lagi mampu mendeteksi adanya omong kosong di luar diri kita. Kita perlu melihat kotoran sebagai kotoran, dan bukan sebagai makanan enak. Kita sudah semestinya menyadari jati diri sejati kita sendiri, yang lebih dari sekedar pikiran maupun emosi kita. Kita juga harus mampu menjaga jarak dengan pikiran kita. Sehingga kita tidak mudah larut dalam lautan omong kosong, dan meninabobokan pikiran kritis kita, hanya karena kita ingin mencari rasa aman dan cari selamat sendiri saja !?. Wallahu A’lamu Bishshawwab.

Bekasi, 31 Juli 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun