Oleh. Purwalodra
[caption id="attachment_374455" align="aligncenter" width="300" caption="Foto koleksi pribadi"][/caption]
Sejak siang sampai sore ini, dada ini begitu sempit untuk bernafas. Entah kenapa tidak biasanya aku merasakan begitu cemas dan perasaan yang tidak menentu. Nafasku begitu tersengal-sengal tanpa sebab. Sementara, beberapa komentar dari teman-teman merespon kegalauanku yang coba menebak-nebak makna status FB-ku, "Yaa Allah, napa dada nie jadi sesak mikirin dia ...." Kecemasanku pun terjawab ketika Mas Imam Ratrioso meneleponku sore itu, bahwa Kiki Andryanto, sahabatku telah mendahuluiku pulang ke Rahmatullah.
Untuk sementara, aku mencoba tidak mempercayai Khabar dari Mas Iman, seraya menekan 'Ping kontak' beberapa kali ke BB-nya Kiki, namun tak ada respon. Setelah membuka kembali status FB sore itu, aku baru percaya kalo Kiki Andriyanto sudah meninggal dunia di Rumah Sakit. Tertulis beberapa status FB tentang ucapan duka kepada Almarhum, yang kemudian kuteruskan ke beberapa teman-teman. Sementara, status BB yang terakhir dia tulis pagi tadi, "Bismillah, mari kita saling mendo'akan untuk kebaikan-kebaikan kita. Amiiin. LMU Hney."
Khabar meninggalnya Kiki Andriyanto pada Selasa sore, 11-11-2014 ini cukup mengejutkanku dan mungkin teman-temannya yang lain, karena sehari sebelumnya aku sempat bertemu dengannya di samping Masjid Al Azhar Kalimalang, Bekasi. Ia sedang mengendarai mobilnya, dan sempat menyampaikan pesan salam untuk Zaenuddin, teman sekantorku.
Bagiku, Almarhum Kiki Andryanto adalah figur yang super sibuk dengan aktivitasnya memberikan pelatihan-pelatihan Bahasa Ingris. Dengan modal pendidikannya di Pesantren Gontor dan Diploma tiga yang disandangnya, ia mampu mengajar di beberapa tempat di luar negeri, seperti Singapura, Malaysia dan Australia. Baginya, tiada hari tanpa aktivitas. Aku diam-diam sering mempelajari kepiawaiannya dalam memperoleh order mengajar Bahasa Inggris di perusahaan-perusahaan besar. Dan, tidak ragu-ragu ia juga minta saya untuk mengajarinya menulis di Blog.
Sebulan lalu aku sempat janjian kalo bulan ini aku dan Kiki siap mengadakan training bagi mahasiswa di kampus tempat aku mengajar. Kesepakatan ini muncul ketika ia melihat PP saya di BB yang lagi memberikan training 'Soul Attraction Intelligent.'
"What a great status pak .... Good morning,"kalimat kiki menyapaku, pagi itu.
"Yes, mister, that's training for student at campus, sir."
"Wow cool. Can I be one of presenter or speaker. Somebody. Maybe... ?"
"Morning, too. May be you can, sir." Jawabku.
"Besok November kita bikin pelatihan, encourage for english with hypnosis, sir."
"Siap. Setuju pak. It's great idea."
"Oke pak, kita punya syarat Toefl untuk mahasiswa yang mau sidang skripsi nih di kampus, sir."
"Oooh, great, bagus pak. Kapan kita mulai ?"
"Oke, saya jadwalkan bulan November, sir. Gimana ?"
"Siap, saya senang berbagi pengetahuan pak."
"Oke mister, tks."
Kata-kata ini masih tersimpan di BB-ku, dan kesesokan harinya Kiki datang ke kantor untuk memastikan kesiapannya mengisi Encourage for English with Hypnosis di kampus, dimana aku mengajar.
Dalam diskusi-diskusi kecil, aku menyebut Kiki Andryanto sebagai seorang independent entrepreneurs, dan kenyataannya memang demikian. Ia gigih mengusahakan kerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari perorangan maupun perusahaan. Ia tidak perlu proposal atau bahkan surat penawaran untuk memperoleh kerjasama dari pihak lain. Modal utamanya hanya pergaulan dan pertemanan yang intens. Karena itulah, melekat dalam pribadinya adalah kehangatan dan komunikasi yang efektif pada semua orang.
BBM-an terakhir dengannya yang bisa kutulis disini beberapa dua mingu yang lalu, pada saat BB-ku terpampang gambar seorang wanita yang berdampingan dengan istriku.
"Assalamu'alaikum. Good morning Pak Eko. PP nya keren. Beautiful. Who is she ?"
"He .. he .. he .. morning too, sir. She is my friend, sir ???." jawabku.
"He .. he .. he .. don't be naughty, sir."
"What's mean of naughty sir ?"
"U put PP with young beautiful lady ?. Is that kind of sign that you wanna have a younger one."
"He .. he .. he .. that's can agreement my wife, sir. And my wife no worry about that ?"
"Awesome, sir."
"Yes sir, I wanna her."
"Do it then. Take it or leave it, sir ?"
"He .. he .. he .. I will life with two woman ... sir ???"
"Good luck, sir ... and U may combine both, insya Allah ."
"Ammiiiin, tks sir."
Aku sadar, mulai malam ini, kata-kata itu tak akan pernah lagi muncul di BB-ku. Kau telah mendahuluiku pulang keharibaan-Nya. Ketika kau mulai memasuki gerbang lahat besok, mungkin kau masih mampu melihat dan menyapaku. Hanya do'a-do'a-ku yang mampu menembus batas-batas diantara kita. Selamat jalan Sahabat ... Semoga kesejahteraan dan kebahagiaan abadi selalu bersamamu. Amiiin.
Bekasi, 12 November 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H