Pendidikan Indonesia tak ubahnya seperti kuburan. Semuanya sudah mati. Ratapan matinya pendidikan diikuti dengan hancurnya semua dimensi-dimensi kehidupan bersama. Karakter yang kuat menjadi barang langka. Mental pengecut menjadi trend yang menggejala.
Sebenarnya, kurtilas yang baru saja dihentikan pelaksanaannya oleh pemerintah ini, diharapkan mampu menjadi solusi kondisi tersebut, namun lagi-lagi kharakter yang sudah lama tertanam dalam diri pendidik dan para pengelola pendidikan kita sudah terlanjur kehilangan arah dari tujuan pendidikan yang diselenggarakan. Akhirnya, sekarang kita hanya menunggu luka pendidikan kita mengering, dan baru kemudian mengupayakan kembali bagaimana pendidikan kita mampu membangun peradaban baru di Indonesia. Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 12 Desember 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H