Pancasila adalah ideologi yang menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila diterima secara luas di Indonesia dan dianggap sebagai landasan ideologi negara.
Pancasila ini juga merupakan landasan yang tepat untuk membangun nilai-nilai di Indonesia karena Pancasila mempersatukan perbedaan suku, ras, etnis, agama, budaya, dan geografis dalam satu titik. Melalui Pancasila, masyarakat diajak untuk saling menghormati dan bekerja sama demi kemajuan bersama, menciptakan harmoni dalam keberagaman.
Bagi sebagian orang beranggapan menyatakan Pancasila sebagai ideologi negara itu sangatlah berbahaya. Bung Karno yang dikenal sebagai penggali Pancasila mengatakan pancasila itu adalah filsafat bernegara artinya boleh dipertengkarkan pak Harto. pak Harto tidak mengatakan Pancasila sebagai ideologi negara. Tapi, pak Harto bilang Pancasila adalah asas bernegara. bahkan belakangan disebut tunggal, tapi tidak pernah disebut ideologi. berbahaya menyebut Pancasila sebagai ideologi negara, karena itu menghalangi kemajemukan. negara tidak boleh berideologi yang berideologi adalah orang, kalau orang berideologi jadi seperti jerman dan korea utara. jadi kewarasan kita disulap oleh ketakutan kita untuk meneliti dan untuk berfikir tajam.
Mengapa banyak orang berfikir pancasila sebagai ideologi gagal? Menurut beberapa tokoh mengatakan Pancasila sebagai ideologi gagal karena bertentangan antar sila silanya, dan beberapa risalah pada majalah prisma, tokoh tersebut membuat riset akademis yang kuat untuk menerangkan bahwa pancasila bukan ideologi dalam pengertian akademis. Disitu diterangkan beberapa contoh diantaranya pemerintah melanggar lingkungan perbuatan itu saja sudah bertentangan dengan Pancasila, dengan "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia." karena kegiatan itu merampas hak tanah yang seharusnya dibagikan kepada rakyat, Namun hal tersebut tidak terjadi. Kalau pemerintah paham arti dari Pancasila, Pemerintah tidak melanggar undang-undang lingkungan. Diakhir beliau menutup kalimat dengan "berhentilah bertengkar soal ideologi itu kerena, negera yang ngotot punya ideologi hanyalah dua. Fasisme dan Komunisme".
Namun sekarang jika saya mengatakan bahwa Pancasila itu tidak sempuna apa bisa menjawab statement tokoh diatas? baik mari kita mulai berdiskusi. Pancasila memang ideologi yang berbeda di antara banyak ideologi. Setelah mengalami banyak percobaan untuk mencederainya, Pancasila tetap berjaya hingga saat ini. Bukti konkritnya, gagasan ideologi komunisme, sosialisme, kapitalisme, liberalisme dan landasan agama-agama tertentu seakan hilang lenyap terbawa oleh angin. Lantas, Pancasila masih berdiri, meski kadang tertatih.
Pancasila adalah ideologi negara yang tidak buta terhadap kemajemukan budaya, etnis, suku dan agama. Pancasila menjadi payung “warna-warni” yang melindungi seluruh rakyat Indonesia terhadap serangan gagasan-gagasan yang liar dan mematikan. Pancasila sekaligus menjadi obat yang membalut luka dan borok mereka semua yang terluka karena ideologi lain.
Pancasila yang kita miliki adalah pandangan hidup bersama. Pandangan ini merupakan visi yang memampukan kita memandang masa depan bangsa. Bak rambu-rambu lalu lintas, Pancasila menjadi petunjuk bagi kita dalam menjalani hidup sebagai warga negara Indonesia yang baik. Rambu ini tentu akan membawa kita pada keselamatan demi mencapai tujuan kita bersama, yakni kesejahteraan.
Pancasila memanglah tidak sempurna. Pancasila memang dibangun di atas negara yang masih belum matang keadaan sosial, politik dan ekonominya. Krisis ekonomi masih kerap terjadi. Begitu pula dengan persoalan sosial, masih banyak terjadi bermacam-macam persoalan yang belum terselesaikan.
Pancasila memanglah tidak sempurna. Berbagai rupa kebudayaan yang unik melukis wajah negara kita. Banyak agama dan aliran kepercayaan lokal mendendangkan satu nada doa yang sama, yakni untuk kemajuan negara ini. Beraneka ras tersebar di seluruh bagian wilayah negara, mulai dari wilayah kota hingga pelosok desa terpencil.
Pancasila memanglah tidak sempurna. Muncul banyak pertikaian yang telah mencederai nilai-nilai Pancasila. Konflik yang mengatasnamakan Tuhan agama dan aliran kelompok masih menjadi makanan sehari-hari kita. Kasus pelanggaran HAM terjadi di mana-mana. Semuanya itu seakan membuat pesimis kita semua yang menjadi bagian dari negara ini. dokumentasi
Pancasila memanglah tidak sempurna. Maka, Pancasila sangat membuka pintu hatinya untuk siap menerima kritikan dan masukan yang membangun. Berbagai tanggapan dan opini diterima oleh Pancasila demi kemajuan dan kebaikan bersama. Apabila Pancasila sempurna, tentu ia akan menjadi sombong sehingga tidak mau menerima masukan.
Ketidaksempurnaan Pancasila tidak sama dengan kegagalan. Ketidaksempurnaan Pancasila adalah usaha dan proses pendewasaan kita semua. Pancasila masih tetap memegang visi yang jelas dalam kelima nilai yang dikandungnya. Tentang kesempurnaan, Pancasila memandangnya sebagai buah di kemudian hari. Yang penting, proses hic et nunc "di sini dan saat ini" menjadi prioritas kerja Pancasila. Pancasila sedang berusaha sungguh mewujudkan kesejahteraan bagi semua rakyat. Nah, semua usaha ini dapat dipandang sebagai proses menuju kesempurnaan. Itu artinya, ketidaksempurnaan Pancasila adalah usaha dan prosesnya. Bukankah kita juga tidak sempurna? Toh, kita semua sedang berproses menuju kesempurnaan. Akhirnya, Pancasila dapat menjadi payung sederhana penuh warna yang mampu melindungi kita semua dari segala macam gagasan liar dan radikal yang menyesatkan. Itulah sebabnya, kita semua sedang bersatu dalam ketidaksempurnaan supaya kita dengan rendah hati saling membangun. Tentu saja, kita semua adalah Pancasila dan kita adalah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H