Mohon tunggu...
Windu Merdekawati
Windu Merdekawati Mohon Tunggu... Penulis - Petualang hidup

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenang Satu Abad "Sang Maestro Keroncong dari Solo"

9 Oktober 2017   00:24 Diperbarui: 9 Oktober 2017   10:29 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Konon selain banyak dikenal di Jepang, karya Eyang Gesang juga banyak digemari oleh rakyat Tiongkok. Pada era pemerintahan Presiden Soekarno, Eyang Gesang sering diikutsertakan dalam acara kunjungan kenegaraan khususnya terkait misi kesenian dan kebudayaan ke Vietnam, RRC dan sejumlah negara Asia lainnya. Banyak sekali link dan sumber informasi tentang kisah hidup dan karya Eyang Gesang jadi saya tidak akan panjang lebar memaparkannya di sini.

Momen berkesan dalam peringatan "Satu Abad Gesang" ini menyadarkan saya, ternyata musik keroncong itu asyik juga dan harmoni musiknya menenangkan hati. Tak heran jika dulu (Alm) Bapak sangat menyukai aliran musik ini, bahkan setiap kali ada kesempatan (panggung) dalam suatu acara, beliau seringkali menyumbangkan lagu keroncong, dan lagu Bengawan Solo tak terlupakan.

Musik adalah bahasa universal yang dapat menjernihkan pikiran dan juga sebagai sarana untuk menuangkan isi pikiran dan hati. Melalui musik banyak pesan yang dapat tersampaikan, pesan damai tentunya lebih baik. Musik keroncong salah satu aliran musik klasik yang wajib untuk dilestarikan seiring dengan perkembangan zaman.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
"Semoga karya Sang Maestro dan keteladanan di dalamnya senantiasa mengalir sampai jauh"

Referensi:

Observasi ke pameran Satu abad Gesang

Buku Biografi Gesang: Mengalir meluap sampai jauh

sebaiknyaandatahu.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun