Mohon tunggu...
Windu Merdekawati
Windu Merdekawati Mohon Tunggu... Penulis - Petualang hidup

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Alasan Kenapa Orang Indonesia Harus Makan Rumput Laut

29 Agustus 2017   21:59 Diperbarui: 30 Agustus 2017   09:06 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Dapat menikmati hidup, berumur panjang, sehat dan bermanfaat tentunya merupakan dambaan setiap orang. Apa resepnya ? Jawabannya jangan tanyakan pada rumput yang bergoyang, tetapi tanyakan saja pada rumput di laut. Iya, Rumput Laut. Tumbuhan unik inilah yang sukses membuat saya asyik menekuninya sampai detik ini. Bukan hanya sekedar sebagai bahan es campur seperti yang selama ini kita kenal, berikut akan saya uraikan beberapa hal tentang rumput laut.

1. "Ratu serat"

Rumput laut merupakan tumbuhan yang kaya akan serat pangan, dengan kadar serat sekitar 4-76% dari berat keringnya. Ada berbagai jenis serat dalam rumput laut. Komposisi dan kadar serat dalam rumput laut bervariasi tergantung jenis rumput laut, tempat tumbuhnya, kondisi lingkungan di sekitarnya serta musim. Beberapa yang telah dikomersilkan di Indonesia diantaranya agar-agar, alginat serta karaginan. Aplikasi ketiga substansi tersebut telah banyak digunakan terutama dalam bidang pangan, kosmetik serta kesehatan. Serat rumput laut berpotensi mencegah penyakit terkait pencernaan, misalnya konstipasi, tukak lambung hingga kanker kolon. Selain itu serat rumput laut juga dapat menjaga elastisitas kulit.

2. "Warna" yang menyehatkan

Warna yang tampak pada rumput laut disebabkan oleh adanya senyawa kimia yang disebut "pigmen". Substansi kimia ini merupakan salah satu yang dominan dalam rumput laut. Rumput laut yang beraneka warna dihasilkan dari komposisi serta kadar pigmen yang berbeda dalam setiap jenisnya. Seperti halnya tumbuhan darat, rumput laut juga mengandung klorofil, karotenoid serta beberapa pigmen lainnya. Pigmen inilah yang juga digunakan sebagai dasar pengelompokkan rumput laut yaitu rumput laut merah, rumput laut hijau dan rumput laut coklat. 

Pigmen ini ternyata bukan hanya sekedar memberi warna pada rumput laut, tetapi juga mempunyai efek positif bagi kesehatan tubuh. Pakar klorofil Indonesia Leenawaty Limantara, PhD dalam kajiannya menyebutkan hasil penelitian Dr. Hans Fisher yang dilakukan pada tahun 1930, menemukan bahwa struktur kimia klorofil menyerupai struktur penyusun hemoglobin atau sel darah merah pada manusia. Kemiripan struktur kimia menyebabkan kemiripan fungsinya yaitu mampu menyimpan sumber utama energi dalam kehidupan. Klorofil dipercaya mampu mempercepat pembentukan sel darah merah dalam tubuh. Melalui asupan klorofil, jumlah sel darah akan meningkat sehingga dapat menjamin pasokan energi dalam tubuh. 

Yang menarik, dalam rumput laut juga terdapat jenis klorofil c dan klorofil d yang jarang ditemukan pada tumbuhan darat pada umumnya. Selain klorofil, rumput laut juga kaya akan karotenoid yang juga bermanfaat untuk menunjang kesehatan. Karotenoid berpotensi untuk menjaga kesehatan mata, mencegah obesitas dan diabetes, serta mengurangi resiko penyakit kanker. Fukoxantin yang merupakan jenis karotenoid utama dalam rumput laut coklat berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker. 

Penelitian oleh Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita premenopause di Amerika. Penduduk kepulauan Okinawa (Jepang) dan kepulauan Tonga (di Pasifik Selatan) yang rutin mengkonsumsi rumput laut rata-rata mempunyai usia yang panjang.

3.Mineral

Kondisi lingkungan di laut dengan kandungan mineral yang berlimpah mempengaruhi kadar mineral dalam rumput laut. Tumbuhan laut ini kaya akan yodium, zat besi, potasium, magnesium, kalsium, selenium dan fosfor. Rumput laut mengandung 56 jenis mineral dan trace-mineral penting bagi tubuh, mineral yang merupakan komponen utama dalam suplemen.

 Tumbuhan laut yang melimpah ini merupakan sumber mineral alternatif selain dari sumber nabati (tumbuhan darat) dan sumber hewani (daging, telur, susu) yang penting bagi tubuh. Rumput laut coklat kaya akan iodin, dengan kadar iodin mencapai 300 mg/100 mg. Iodin berperan penting dalam menunjang fungsi tiroid. Selain iodin, mineral lain seperti magnesium dan kalsium banyak terdapat dalam rumput laut, diantaranya pada jenis "Kappaphycus alvarezii" dengan kadar yaitu 581,20 mg/L dan 460,11 mg/L.

4. Protein

Kadar protein rumput laut cukup tinggi dibandingkan dengan sayuran lokal (kecuali kedelai). Kadar protein sayuran dari laut ini berbeda-beda tergantung jenisnya. Protein dalam rumput laut merah terdapat sekitar 30-40% dari berat keringnya, sedangkan protein dalam rumput laut hijau terdapat sekitar 20% dari berat keringnya. Kadar protein terendah pada rumput laut coklat yaitu 5-11% dari berat kering, tetapi masih sebanding dengan kadar protein pada tanaman polong-polongan.

5. Lemak

Rumput laut mempunyai kadar lemak rendah, akan tetapi kadar asam lemak tak jenuhnya (omega-3 dan omega-6) lebih tinggi jika dibandingkan tumbuhan darat. Kadar asam alfa linoleat dalam rumput laut hijau cukup tinggi (Burtin, 2003). Oxylipin yang merupakan senyawa turunan asam lemak terdapat dalam rumput laut merah. Senyawa ini berpotensi dalam mengatur regulasi sel, respon imun serta homeostasis.

6. Vitamin

 Rumput laut mengandung vitamin larut air dan larut lemak, yaitu vitamin A, B1, B12, C, D, dan E, riboflavin, niacin, asam pantotenat serta asam folat. Vitamin B12 yang umumnya terdapat pada produk hewani, ternyata juga ditemukan dalam rumput laut. Vitamin ini berpotensi untuk melawan efek penuaan serta anemia.

7. Polifenol

Berbagai jenis komponen polifenol dapat ditemukan rumput laut hijau. Rumput laut coklat  juga banyak mengandung komponen polifenol yang dikenal dengan phlorotannin. Kadar phlorotannin pada alga coklat mencapai 25-30% dari total berat kering. Phlorotannin berpotensi sebagai sumber antioksidan alami untuk menggantikan antioksidan sintetik seperti n-propyl gallate, monoglyceride citrate, butylated hydroxyanisole, butylated hydroxytoluene (BHT) and butylated hydroxyquinone.

Seperti tidak ada habisnya jika kita bicara tentang potensi rumput laut. Dengan beragam zat serta manfaatnya itu rumput laut layak disebut sebagai "Super Food". Tumbuhan laut ini sangat direkomendasikan untuk menjadi salah satu alternatif sumber pangan dari laut bergizi tinggi selain ikan. Potensi rumput laut Indonesia sangat menjanjikan selayaknya tambang di laut yang belum tergali. Rumput laut potensial sebagai solusi pangan cerdas untuk menjaga kestabilan pangan, menunjang kesehatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Jalesveva Jayamahe"

(Disarikan dari berbagai sumber jurnal dan artikel)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun