Kalau ini adalah nyata, bukan cuma khayalan semata. Bayangkan apa jadinya nasib ratusan pemain, perangkat pertandingan dan semua orang yang cari makan dari Bola yang main di ISL.
ITC yang nggak penting aja oleh Lalu Mara bisa dia pakai buat mengancam mematikan karir pemain.
Bayangkan kalau dia ada di posisi Djohar Arifin, yang mendapat dukungan penuh dari FIFA, di mana FIFA udah terang-terangan memberikan dukungan dan mengatakan, akan mencabut TMS para pemain yang berlaga di ISL, dan akan memberi sanksi semua perangkat pertandingan yang terlibat. Apa tidak selesai itu yang namanya karir semua pemain, perangkat pertandingan dan siapapun yang terlibat dengan liga ilegal ini?
Tapi lihatlah bagaimana bijaksananya gaya kepemimpinan Djohar Arifin, sudah difitnah, dikatai macam-macam, dia tetap tidak terbawa emosi, seperti seorang bapak dia tetap dengan sabar mengatakan "ayolah kembali ke rumah untuk kebaikan bersama". Dia masih mengatakan untuk kebaikan bersama, padahal jelas-jelas, yang akan paling rugi kalau mereka nggak mau balik itu ya orang-orang ISL itu sendiri.
Cuma berhadapan dengan orang nggak tau diri ya begini, dibaik-baiki malah ngelunjak. Dikasih hati minta jantung, dikasih jantung minta paha. Jelas-jelas resiko besar ada di depan mata mereka mengaku tidak takut dengan semua resikonya. Mengaku siap disunat dua kali.
Jelas-jelas sudah berada di posisi terjepit, omongan masih tetap besar, tensi tetap di setel tinggi. Tapi begitu betul-betul dihajar (seperti La Nyalla, Toni Apriliani, Roberto Rouw) baru teriak-teriak dari luar, bilang sudah dizalimi.
Akhirnya di akhir tulisan ini saya ingin bertanya pada para netral mania dan pendukung ISL, apa yang membuat anda-anda semua begitu yakin kalau masa depan sepakbola Indonesia akan lebih baik kalau berada di bawah kekuasaan orang-orang ini?
Wassalam
Win Wan Nur
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI