Mohon tunggu...
Nabila Lutfiatus Soleha
Nabila Lutfiatus Soleha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 1 universitas Jember

Saya senang dengan fotografi dan senang menulis, tulisan yang biasa saya buat adalah cerita fiksi remaja yang di unggah pada laman novel online

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangkitkan Ekonomi Jember: Solusi Jitu Atasi Ketergantungan Pertanian dan Optimalkan Potensi Wisata

18 September 2024   09:49 Diperbarui: 18 September 2024   10:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Jember, sebagai salah satu wilayah penting di Jawa Timur, memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor pertanian dan perkebunan. Namun, meskipun kaya akan sumber daya alam, Jember masih menghadapi berbagai permasalahan ekonomi yang menghambat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Permasalahan ini muncul dari berbagai sektor, mulai dari rendahnya daya saing sumber daya manusia hingga kurang optimalnya pengelolaan sektor ekonomi unggulan.

1. Ketergantungan pada Sektor Pertanian

Kabupaten Jember terkenal sebagai salah satu daerah penghasil komoditas perkebunan, seperti tembakau, kopi, kakao, dan karet. Namun, ketergantungan yang tinggi terhadap sektor pertanian menyebabkan perekonomian Jember sangat rentan terhadap fluktuasi harga komoditas di pasar global. Misalnya, harga tembakau yang fluktuatif seringkali berdampak langsung pada pendapatan petani di Jember. Hal ini diperburuk dengan rendahnya akses petani terhadap teknologi dan inovasi, yang membuat mereka sulit bersaing di pasar yang lebih modern.

2. Rendahnya Daya Saing Sumber Daya Manusia

Salah satu tantangan terbesar dalam perekonomian Jember adalah rendahnya daya saing sumber daya manusia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pendidikan di Jember masih tergolong rendah dibandingkan dengan beberapa wilayah lain di Jawa Timur. Keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja di daerah ini. Hal ini berdampak pada minimnya industri dan investasi yang masuk, karena tenaga kerja yang kurang terampil tidak bisa memenuhi kebutuhan industri yang lebih modern dan kompleks.

 3. Kurangnya Infrastruktur yang Mendukung

Permasalahan lain yang juga menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi di Jember adalah infrastruktur yang kurang memadai. Jalan yang rusak, keterbatasan akses transportasi, serta minimnya fasilitas pendukung ekonomi menjadi tantangan yang harus dihadapi masyarakat dan pelaku usaha. Infrastruktur yang tidak memadai menyebabkan biaya distribusi barang menjadi lebih tinggi, sehingga daya saing produk Jember di pasar luar daerah menjadi rendah.

 4. Pengelolaan Sektor Pariwisata yang Belum Optimal

Sektor pariwisata di Kabupaten Jember sebenarnya memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian. Keindahan alam seperti Pantai Papuma, Pantai Watu Ulo, dan kawasan wisata Pegunungan Argopuro adalah daya tarik wisata yang bisa menjadi sumber pendapatan daerah. Namun, pengelolaan sektor pariwisata ini masih belum optimal. Promosi yang kurang, fasilitas pendukung yang minim, serta kurangnya sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha menjadi faktor yang menghambat perkembangan pariwisata di Jember.

 Solusi untuk Meningkatkan Perekonomian Jember

1. Diversifikasi Ekonomi  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun