Mohon tunggu...
Winny Lu Aldridge
Winny Lu Aldridge Mohon Tunggu... Psikolog - Certified Emotionally Focused Couple Therapist & Supervisor by ICEEFT

Winny has been practicing counselling since 2007. Her experience spans a wide range, with a strong focus on assisting distressed couples. She specializes in addressing issues such as infidelity, extramarital affairs, communication, highly conflicted couple relationships, and challenges within parenting and family relationships. Winny's primary therapeutic approach is grounded in Emotionally Focused Therapy (EFT), an evidence-based approach based in attachment theory. It fosters positive shifts in partners' interaction patterns, while cultivating a safe and secure emotional bond. As a Certified EFT Supervisor and Therapist affiliated with the International Centre for Emotionally Focused Therapy (ICEEFT), Winny possesses extensive expertise in her field. Additionally, she contributes to the field by teaching a couple counseling module at a local university and managing The Singapore Community for Emotionally Focused Therapy (SGEFT) that provides support and supervision to therapists and other mental health professionals who are learning EFT. She adopts a therapeutic stance that emphasizes acceptance, empathy, genuineness, respect, and non-judgemental. Over the years, Winny has received numerous positive feedbacks, particularly the effectiveness of her therapeutic services and highlighting success stories from her clients. Her dedication has helped many individuals and couples rediscover hope, reconnect, and achieve reconciliation. Meanwhile, She has always found great fulfillment in journeying with her clients. Language Proficiency: English, Mandarin, and Bahasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengatasi Ketidakamanan

15 Desember 2024   17:22 Diperbarui: 15 Desember 2024   16:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

15 Desember 2024 | Kecemasan

Bebas Dimulai Dari Dalam

Oleh Winny Lu Aldrige, Terapis dan Supervisor Emotionally Focused Individual Therapy (EFIT) yang Bersertifikat ICEEFT

Ketidakamanan adalah pengalaman manusia yang universal. Baik itu muncul dalam hubungan, pekerjaan, atau rasa harga diri kita, perasaan ini sering kali berasal dari pola yang tertanam dalam diri kita sejak masa kanak-kanak. Emotionally Focused Individual Therapy (EFIT) dan Teori Keterikatan menawarkan kerangka kerja yang penuh kasih untuk memahami ketidakamanan ini dan memberikan jalan yang jelas menuju penyembuhan. Dengan memeriksa ketidakamanan melalui lensa keterikatan, kita dapat mulai mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi, mengenali dampaknya pada kehidupan dewasa kita, dan mengembangkan cara yang lebih sehat untuk merespon emosi kita. https://just2hearts.com/individuals

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% populasi global menunjukkan gaya keterikatan yang tidak aman, dengan individu-individu ini umumnya menunjukkan pola keterikatan yang cemas atau menghindar. Namun, perkiraan ini dapat bervariasi tergantung pada faktor budaya dan sosial, karena gaya keterikatan dapat muncul dengan cara yang berbeda di berbagai wilayah dunia.

Memahami Ketidakamanan Melalui Teori Keterikatan (Attachment Theory) 

Teori Keterikatan menjelaskan bagaimana interaksi awal kita dengan pengasuh membentuk respons emosional kita dan hubungan kita di masa dewasa. Ketika kebutuhan keterikatan inti tidak terpenuhi pada masa kanak-kanak---seperti kebutuhan akan rasa aman, kenyamanan, dan koneksi---ketidakamanan dapat berakar dan mempengaruhi cara kita berhubungan dengan orang lain dan diri kita sendiri.

Kebutuhan Emosi yang Tidak Terpenuhi

Beberapa kebutuhan keterikatan yang mungkin tidak terpenuhi selama masa kanak-kanak meliputi:

* Keamanan: Merasa terlindungi dan aman.
* Dukungan Emosional: Mengetahui bahwa seseorang memahami dan memvalidasi perasaan Anda.
* Koneksi: Mengalami ikatan yang dalam dan rasa memiliki.
* Konsistensi: Mempercayai bahwa seseorang akan selalu ada untuk Anda.
* Afiliasi: Menerima kehangatan, cinta, dan penguatan positif.

Ketika kebutuhan ini secara konsisten tidak terpenuhi, anak-anak mungkin mengembangkan pola keraguan diri, rasa takut, dan kewaspadaan berlebihan. Pola-pola ini sering terbawa hingga dewasa, memengaruhi harga diri, hubungan, dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

Dampak Pada Kehidupan Dewasa dan Hubungan

Ketidakamanan yang tidak ditangani dapat menyebabkan:

* Ketakutan Akan Penolakan: Selalu khawatir bahwa orang lain akan meninggalkan atau tidak menyetujui Anda.
* People-Pleasing: Mengorbankan kebutuhan Anda untuk menghindari konflik atau mendapatkan persetujuan.
* Penarikan Emosional: Menjauh dari orang lain untuk melindungi diri dari potensi luka.
* Over-Reactivity: Merespon dengan kuat terhadap penghinaan atau kritik yang dirasakan.
* Kesulitan Percaya: Kesulitan untuk bergantung pada orang lain atau mempercayai perhatian dan komitmen mereka.

Pola-pola ini dapat merusak hubungan dan menghambat pertumbuhan pribadi, sehingga penting untuk menangani ketidakamanan dengan kasih sayang dan niat.

Langkah-Langkah Untuk Mengatasi Ketidakamanan

Menyembuhkan ketidakamanan adalah perjalanan yang membutuhkan kesadaran, kesabaran, dan belas kasih pada diri sendiri. Berikut enam langkah untuk membantu Anda menjalani proses ini:

  1. Kesadaran Terhadap Pemicu
    Identifikasi situasi, orang, atau interaksi yang memicu perasaan ketidakamanan. Misalnya, apakah Anda merasa cemas saat pasangan terlambat atau ketika teman membatalkan rencana? Menyadari pemicu ini membantu Anda memahami asal mula ketidakamanan Anda.

  2. Identifikasi Kebutuhan Keterikatan yang Tidak Terpenuhi
    Tentukan kebutuhan dasar apa yang sedang diaktifkan. Apakah Anda mencari rasa aman, validasi, atau koneksi? Memahami kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat menjelaskan mengapa situasi tertentu membuat Anda merasa rentan.

  3. Regulasi Diri
    Ketika ketidakamanan muncul, lakukan teknik untuk menenangkan sistem saraf Anda:

  • Mindfulness: Tetap hadir dan amati perasaan Anda tanpa penilaian.
  • Latihan Pernapasan: Tarik napas dalam dan perlahan dapat mengurangi kecemasan.
  • Teknik Pendaratan: Fokus pada sensasi fisik, seperti merasakan kaki Anda di lantai.
  1. Penerimaan Diri dan Belas Kasih Diri
    Akui bahwa perasaan Anda sah. Respons Anda berasal dari pengalaman nyata dan pola keterikatan awal.
  • Praktik Kebaikan Diri: Bersikap lembut pada diri sendiri dan kurangi kritik diri.
  • Afirmasi Diri: Perkuat harga diri dan kemampuan Anda dengan pernyataan positif.
  1. Membina dan Menenangkan Diri Dalam
    Berikan penghiburan kepada anak batin Anda dengan kata-kata seperti, "Anda aman," "Anda dicintai," dan "Anda berarti." Anda juga dapat membayangkan sosok yang dipercaya memberikan kenyamanan dan validasi saat perasaan memicu.

  2. Membangun Hubungan yang Aman

  • Hubungan Mendukung: Dikelilingi oleh orang-orang yang menunjukkan kepercayaan, konsistensi, dan ketersediaan emosional dapat membantu Anda merasa lebih aman dalam hubungan.
  • Praktik Kerentanahan: Keterikatan yang aman dibangun di atas kepercayaan, dan kerentanahan adalah kunci untuk membangun kepercayaan. Mulailah dengan berbagi perasaan Anda dalam cara-cara kecil dan mudah dikelola, dan amati bagaimana orang lain merespons. Pasangan atau teman yang responsif akan membantu Anda merasa aman untuk mengekspresikan diri.

Sadarilah Kecenderungan Tindakan Anda:

* Fight: Menyalahkan, menyerang, atau membuat tuntutan.
* Flight: Menyampingkan, menghindari, atau mengabaikan perasaan atau situasi Anda.

Reaksi-reaksi ini mungkin melindungi Anda sementara dari ketidaknyamanan, tetapi pada akhirnya memperkuat ketidakamanan dan keterputusan.

Kesimpulan

Mengatasi ketidakamanan bukan tentang menghilangkannya sepenuhnya, tetapi belajar merespons dengan kesadaran, belas kasih pada diri sendiri, dan keberanian. Dengan memahami kebutuhan keterikatan Anda, mempraktikkan pengaturan diri, dan membina diri dalam, Anda dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan rasa diri yang lebih aman. Ingat, Anda tidak sendirian, dan penyembuhan itu mungkin.

Untuk dukungan profesional dalam perjalanan penyembuhan Anda, hubungi www.just2hearts.com untuk Konseling Ketidakamanan, Konseling Kecemasan, Konseling Hubungan, Konseling Pernikahan di Singapura, Konseling Pasangan, Konseling Pengkhianatan, dan Konseling Pra-nikah di Singapura.

https://just2hearts.com/blog/f/finding-security-within-overcoming-insecurities

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun