Mama menyadari, perjalanannya telah cukup jauh dan panjang, namun bukan berarti sudah sempurna. Bergabungnya Mama dalam organisasi Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) merupakan salah satu usaha demi memperluas pasar dan merambah peluang baru. Keikutsertaan dalam event, festival, bazar, pelatihan turut menjadi upaya Mama. Kecintaan dan bakat Mama di bidang industri kreatif, tepatnya kerajinan tangan, disebutnya sebagai berkat dari Tuhan. Tidak ingin menyimpannya seorang diri, Mama berharap semakin banyak masyarakat di Papua yang mengembangkan minat dan bakatnya.
Senyum Mama melembut kala menunjukkan salah satu karyanya, Burung Kasuari. "Kenapa bikin Kasuari? Karena ini adalah lambang Papua Barat," tersirat kebanggaan dari kalimat yang diucapnya tersebut. Tidak heran, karya Burung Kasuari ini kerap menjadi pilihan pelancong untuk cinderamata. "Papua punya banyak potensi. Layaknya biji buah yang jatuh menimpa tanah, kita manfaatkan secara bertanggung jawab untuk keuntungan bersama," tutupnya dengan senyum.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H