Selain itu, pengoptimalan penggunaan internet akan dapat mempercepat proses distribusi serta memperluas akses atas informasi dan ilmu pengetahuan oleh masyarakat secara luas. Dengan demikian kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat meningkat.
Jika hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka akan dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk memproyeksikan suatu pembangunan ekonomi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Sebab selama ini pembangunan di Indonesia masih lebih bergantung pada masifnya jumlah tenaga kerja murah serta ketersediaan sumber daya alam.
Motif pembangunan yang seperti itu seringkali meninggalkan masalah sosial khususnya terkait kesejahteraan tenaga kerja dan dampak lingkungan industri.Â
Pengoptimalan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan peningkatan produktifitas tanpa mengeksploitasi faktor labor dan kapital secara berlebihan.
Yang menjadi tantangan dalam menyambut momentum ini yaitu pemerataan akses internet dan distribusi teknologi digital tersebut.
Menurut data dari APJII, kontribusi pengguna internet per wilayah seluruh pengguna internet masih didominasi oleh Jawa dengan 55,7%, kemudian diikuti Sumatera 21,6%, Sulawesi-Maluku-Papua 10,9%, Kalimantan 6,6%, dan Bali-Nusa Tenggara 5,2%.
Selain itu, masih terdapat beberapa wilayah yang belum dapat mengakses internet karena tidak tersedianya infrastruktur. Wilayah tersebut tersebar di 12.548 desa/kelurahan.
Saat ini, pemerintah sedang melaksanakan proyek "palapa ring" atau juga sering dikenal sebagai tol langit.Â
Proyek ini merupakan proyek pembangunan serat optik nasional yang akan menjangkau 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut 35.280 kilometer dan total panjang kabel darat 21.807 kilometer.