Pada tahun 2010 diproyeksikan nilai tambah global sekitar USD 79 miliar. Asia menciptakan nilai tambah paling besar , terhitung 54 persen dari nilai tambah dunia dalam pengolahan ikan. Pada tahun tersebut, jumlah pekerjaan penuh waktu di industri pengolahan ikan kira-kira 2,4 juta, sebagaian besar pekerjaan diciptakan di Asia, yang merupakan wilayah pengolahan ikan utama.
d. Pelabuhan Laut
Kontribusi nilai langsung dari pelabuhan global diperkirakan sekitar USD 193 miliar pada tahun 2009, menurut Basis Data Aktivitas Pelabuhan Global ITF OECD, yang mencakup 830 pelabuhan terbesar di dunia dalam hal tonase dan hampir 100 persen penanganan kargo di seluruh dunia. Asia memberikan kontribusi sekitar USD 102 miliar untuk ekonomi global, terhitung lebih dari separuh nilai tambah global dari aktivitas pelabuhan. Asia menyumbang 53 persen dari volume pelabuhan dunia. Pelabuhan laut berperan sebagai pintu gerbang perdagangan internasional, memfasilitasi impor dan ekspor barang antara negara-negara.
e. Pembuatan dan Perbaikan Kapal
Pada tahun 2010, 96,4 juta GT (gross tone) kargo dibangun, dengan sebagian besar berasal dari konstruksi peti kemas, bulker, dan tanker yang menyumbang sekitar 77 juta GT. Nilai kapal yang selesai pada tahun 2010 diperkirakan sekitar USD 58 miliar, dengan 47 persen pasar, Asia diantisipasi memiliki pangsa pasar terbesar, Â diikuti Eropa (25 persen) dan Amerika Utara (23 persen).Â
Sekitar 1,9 juta orang bekerja di bidang pembuatan dan reparasi kapal, karena mayoritas galangan kapal berada di negara-negara Asia , sebagian besar pekerjaan ada di kawasan ini, terutama di China, Indonesia, Jepang, dan Korea Dalam industri pembuatan dan perbaikan kapal global, negara-negara ini menyumbang lebih dari 60 persen dari semua pekerjaan.
f. Minyak dan Gas Lepas Pantai (Perairan Dangkal)
Industri minyak dan gas alam lepas pantai merupakan bagian terbesar dari ekonomi laut saat ini dan berkontribusi pada banyak negara berkembang. Proyek di Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam juga sedang berlangusng, dengan sekitar 60 perse produksi saat ini di wilayah Asia Tenggara berasal dari lapangan lepas pantai dengan kedalaman air kurang dari 450 meter. Proye lepas pantai ini menghasilkan hamper USD 90 miliar arus kas untuk perusahaan ekplorasi dan produksi yang diperdagangkan secara publik pada tahun 2019, tahun terkuat ketiga dalam dekade terakhir dalam hal pendapatan (Bousso, 2020)
g. Manufaktur dan Konstruksi Kelautan
Pada tahun 2010, nilai tambah global untuk peralatan kelautan diperkirakan mencapai USD 168 miliar, dengan Asia merupakan bagaian terbesar. Lebih dari tiga perempat pasar global dikuasai oleh Asia. Menurut Balance Techology Consulting (2014), peralatan maritime memperkerjakan 2,1 juta orang penuh waktu pada tahun 2010.
h. Layanan Bisnis Kelautan