Mohon tunggu...
Windy Nurul Rohmah
Windy Nurul Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

penulis

Selanjutnya

Tutup

Book

Menumbuhkan Kepercayaan terhadap Diri Sendiri

22 November 2022   10:06 Diperbarui: 29 November 2022   06:07 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku: Tak Apa-apa Tak Sempurna.

Penulis: Bren Brown, Ph.D., L.M.S.W.

Tahun terbit: 2020

Jumlah halaman: 244 halaman

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

ISBN: 978-602-4092-1

ISBN (digital): 978-602-06-4093-8

Harga: Rp 85.000,00

Menjadi tidak sempurna sebenarnya bukanlah hal yang buruk, kita tidak perlu mencemaskan apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita. Untuk bisa menerima ketidaksempurnaan dan menjalani kehidupan dengan sepenuh hati, semuanya harus dimulai dari diri sendiri. Menjalankan kehidupan dengan sepenuh hati sebenarnya bukanlah sebuah pilihan yang bisa kamu lakukan dalam satu waktu, karena dibutuhkan sebuah proses dan perjalanan yang cukup panjang. Dalam perjalanan itu, ada banyak hal yang perlu kita lakukan seperti misalnya menumbuhkan keberanian, yang nantinya bisa membantu kita untuk membangun kepercayaan diri.

Manusia pasti membutuhkan seorang teman untuk bisa berbagi dan bercerita mengenai berbagai hal, tapi sayangnya tidak semua orang bisa kita jadikan teman dan bahkan ada diantara mereka yang perlu dihindari.

Dr. Brown menuliskan lima tipe teman yang perlu kita hindari dalam hidup ini:

Teman yang tidak mau mendengarkan cerita kita dan bahkan membuat kita merasa canggung dengan diri kita sendiri.

Teman yang merespon kita dengan simpati ("Saya merasa kasihan padamu"), bukan dengan empati ("Saya paham, dan saya bisa mengerti apa yang kamu rasakan"). Dari sini sudah terlihat jelas perbedaannya, jadi pintar-pintarlah dalam memilih teman bercerita.

Teman yang tidak bisa menerima ketidaksempurnaan kita tapi tetap menuntut kita untuk selalu menerima kekurangannya.

Teman yang tidak bisa menerima kesalahan dan selalu meminta kita untuk bersikap secara sempurna dalam semua hal.

Teman yang selalu menjawab berbagai curahan hati kita dengan curahan hatinya sendiri dan membandingkan keduanya.

Dalam proses merubah diri sendiri dapat menjalani sepuluh pilar petunjuk kekuatan hidup dengan sepenuh hati yakni menumbuhkan keautentikan (melepaskan pendapat orang lain), melepaskan belas kasih kepada diri sendiri (melepaskan perfeksionisme), menumbuhkan spirit yang lentur, menumbuhkan rasa syukur dan kebahagiaan (melepaskan perasaan berkekurangan dan takut pada kegelapan), mempercayai iman, melepaskan perbandingan, menumbuhkan sikap bermain dan istirahat (melepaskan keletihan sebagai simbol status dan produktivitas sebagai harga diri), menumbuhkan ketenangan dan keheningan, melepaskan keraguan diri dan "seharusnya" dan selalu memegang kendali.

Manusia sering sekali memaksakan diri untuk bisa menjalani kehidupan dengan sempurna, berusaha untuk memiliki semua barang-barang impian, atau bahkan memiliki banyak sekali uang untuk bisa membuat mereka lebih bahagia. Padahal sebenarnya, kesempurnaan yang kita kejar itu tidak pernah ada habisnya.

Jadi, sebagai manusia kita hanya harus belajar menjadi diri sendiri, lalu melakukan apa yang ingin dan harus kita lakukan, supaya kita juga bisa mewujudkan apa yang kita impikan. Hidup sebenarnya adalah sesuatu yang mudah, tapi seringkali manusia yang membuatnya terasa sangat sulit.

Perasaan gembira biasanya selalu diidentikan juga dengan kebahagiaan, padahal keduanya sebenarnya adalah hal yang berbeda. Kegembiraan bisa diartikan sebagai sebuah situasi, sementara kebahagiaan merupakan sebuah spirit dan rasa syukur. Meskipun berbeda dalam arti, keduanya punya satu kesamaan yang menurut saya sangat tepat untuk digambarkan, yaitu sama-sama "tidak menetap dalam waktu yang lama". Hal ini karena setiap manusia juga pasti akan mengalami fase sedih yang membuatnya sulit untuk bisa merasakan kegembiraan dan kebahagiaan.

Buku ini memberitahu informasi dan cara-cara untuk lebih menyayangi diri sendiri, menerima segala kekurangan pada diri sendiri, memberikan informasi-informasi yang perlu dikembangkan pada diri sediri,berusaha menghargai diri sendiri, melepaskan segala perfeksionis-perfeksionis yang sebenarnya merugikan, dan melepaskan segala sesuatu yang memberikan efek negatif pada diri sendiri.

Uraian buku ini dimulai dari melakukan hal-hal kecil pada diri sendiri,orang lain, dan lingkungan. Bahasan buku ini dilengkapi dengan kata-kata motivasi yang membuat para pembaca lebih semangat membaca dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Gaya bahasa pada buku ini menggunakan bahasa yang logis dan banyak menggunakan bahasa baku. Buku ini juga menggunakan gaya bahasa yang komunikatif sehingga para pembaca mudah memahami isi buku ini. Buku ini layak untuk dibaca, dan sangat direkomendasikan terhadap para remaja. Buku ini juga banyak dibaca oleh kalangan pelajar maupun mahasiswa. Dari penampilan buku ini mungkin terlihat sangat membosankan karena hanya tulisan-tulisan tidak ada gambar, tetapi untuk manfaat buku ini sangat banyak sekali yang didapat.

Buku ini hadir sebagai sarana untuk merubah pikiran-pikiran tak sempurna pada diri kita. Dari buku ini saya belajar bahwa untuk menjadi diri sendiri tidaklah harus sempurna, lepas segala sesuatu yang merugikan diri sendiri. Disadari bahwa merasa tidak sempurna memberikan efek negatif pada diri kita, namun terkadang kita tidak peduli bahwa rasa itu harus dihilangkan atau diubah. Perasaan merasa tidak sempurna ini berefek besar dalam kehidupan sehari-hari.

Buku ini juga memberikan cara-cara untuk merubah pola pikir kita,menambah wawasan yang lebih luas dan cara menghargai diri sendiri. Buku ini membuat kita bisa lebih mencintai diri sendiri. Mengajari cara menjalani hidup dengan sepenuh hati, dengan merangkul kerapuhan dan kerentanan kita, serta menumbuhkan keberanian, belas kasih dan keterhubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun