Mohon tunggu...
Putu Windy Nareswari
Putu Windy Nareswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Brahma Vidya sebagai Dasar untuk Mencapai Jalan Kesempurnaan Yaitu Moksa

4 September 2023   06:16 Diperbarui: 4 September 2023   06:45 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Moksa ialah tujuan terakhir dan tertinggi dari umat Hindu. Moksa merupakan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian, karena tanpa adanya kelahiran tak mungkin akan ada kematian. Kebahagian yang sejati akan tercapai oleh seseorang apabila ia telah dapat menyatukan jiwanya dengan Tuhan. Penyatuan dengan Tuhan itu baru didapat apabila ia telah melepaskan semua bentuk ikatan pada dirinya. Keterikan yang melekat pada diri itulah yang dinamakan kepalsuan atau maya. Maya dalam agama Hindu dinamakan sakti, prakti, kekuatan, dan pradhana. Maya selalu mengalami perubahan yang pada hakikatnya tidak ada. 

Keberadaannya semata-mata disebabkan oleh adanya hubungan indria dengan objek duniawi ini.Kata moksa berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata Muc yang berarti membebaskan atau melepaskan. Jadi, moksa berarti kelepasan dan kebebasan. Moksa dalam istilah lainnya sering pula disebut Mukti atau Nirwana. 

Adapun yang dimaksud dengan "Kebebasan" dalam arti kata Moksa itu adalah bebasnya atau terlepasnya Atma dari segala ikatan, bebas atau terlepas dari belenggu ikatan maya, bebas dari ikatan hukum karma dan Punarbawa, sehingga atma dapat kembali dengan asalnya yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta dapat pula mencapai kebenaran tertinggi.Setiap orang pada hakikatnya dapat mencapai moksa. Asal mereka mengikuti dengan tekun jalan yang ditunjuk agama Hindu. Jalan yang ditunjuk oleh ajaran agama Hindu untuk mencapai moksa adalah Catur Marga Yoga. Ajaran Catur Marga Yoga dapat ditempuh oleh semua orang dengan menyesuaikan kemampuan dirinya masing-masing.

Bagian-bagian dari Catur Marga Yoga yang pertama yaitu Bhakti Marga yang merupakan cara mencapai Moksa melalui sikap bakti kepada Sang Hyang Widhi. Kata Bhakti berarti hormat, yang mana rasa hormat dilakukan dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.Kedua, Karma Marga merupakan cara mencapai Moksa melalui kerja tanpa pamrih. Orang yang melaksanakan Karma Marga Yoga disebut dengan Karmin, di mana Karmin akan bekerja keras tanpa menginginkan hasil.Ketiga, Jnana Marga merupakan cara mencapai Moksa melalui pengetahuan.

Orang yang melaksanakan Jnana Marga Yoga disebut dengan Jnanin.Dan yang terakhir yaitu Raja Marga Yoga yang merupakan cara mencapai Moksa melalui tapa, brata, yoga, dan samadhi. Tapa dan brata merupakan latihan mengendalikan diri. Yoga dan samadhi merupakan latihan meditasi atau pemusatan pikiran.

 Pada konsep ini Brahma Vidya merupakan salah satu dasar untuk mencapai jalan kesempurnaan yaitu moksa dan dalam Catur Marga Yoga termasuk dalam Jnana Marga Yoga. Dalam Pustaka BrahmaSutra 1.1.1 Juga diuraikan bahwa jalan untuk mencapai moksa/ nirwana adalah dengan mengenal Brahman/Ida Sang Hyang widhi wasa Secara Tepat dan baik.Brahmawidya adalah istilah dalam bahasa Sanskerta yang artinya sama dengan teologi, yaitu ilmu yang mempelajari Tuhan. Dalam bahasa Yunani, teologi berasal dari akar kata theologia dibentuk dari kata theos berarti Tuhan dan logos berarti wacana atau ilmu. 

Karena itu teologi berarti wacana atau ilmu tentang Tuhan. Teologi merupakan bagian dari metafisika yang menyelidiki hal eksisten menurut aspek dari prinsipnya yang terakhir suatu prinsip yang luput dari inderawi tunggal. Ilmu tentang Tuhan tidak memberikan pengetahuan tentang Tuhan yang dalam setiap hal sama dengan pengetahuan yang diperoleh dari ilmu tentang objek-objek pengalaman inderawi.Pernyataan-pernyataan tentang Tuhan tidak memberikan pengetahuan yang memadai tentang Dia, tetapi hanya pengetahuan yang bersifat analogis.Pengetahuan yang bersifat analogis ini dalam kitab suci Hindu selain disebut Brahmawidya juga disebut Brahmatattva Jnana. 

Brahma berarti Tuhan, gelar yang diberikan kepada Tuhan sebagai yang memberikan hidup pada ciptaan-Nya, Yang Maha Kuasa. Widya atau Jnana berarti ilmu. Tattwa berarti hakikat tentang Tat (Itu, yaitu Tuhan dalam bentuk Nirguna Brahman). Tattva Jnana artinya sama dengan ilmu tentang hakikat, yaitu ilmu tentang Tuhan.

Pandangan agama Hindu terhadap Tuhan Yang Maha Esa disebut teologi dan sifatnya adalah sebagai keimanan dan diimani atau diyakini pemeluknya. Sebagai telah diuraikan di atas, teologi Weda adalah Monotheisme Transcendent, Monotheisme Immanent, dan Monisme. Tentang Tuhan yang tidak tergambarkan dalam pikiran dan tiada kata-kata yang tepat untuk memberikan batasan kepada-Nya.Kitab suci Weda menyebutkan wujud Brahman. Di dalamnya menjelaskan bahwa Brahman sebenarnya adalah energi, cahaya, sinar yang sangat cemerlang dan sulit sekali diketahui wujudnya. 

Kedua konsep Tuhan yang impersonal dan personal tersebut diatas dapat ditemukan dalam mantra Bhagawadgita IV.6,7,8 dan Bhagavadgita XII sloka 1 dan 3 sebagai berikut.

1. Paranaamam; Tuhan Maha Tinggi dan Abstrak, Kekal Abadi tidak berpribadi impersonal, nirkara (tak berwujud), nirguna (tanpa sifat guna) dan Brahman. Tuhan atau Brahman dalam bentuk yang abstrak tersebut di Bali disebut Sang Hyang Suung, Sang Hyang Embang, Sang Hyang Sunya. Karena tidak berbentuk, sulit dibayangkan dan dipikirkan (acintya).

2. Vyuhanaama; Tuhan berbaring pada ular di lautan susu. Gambaran Tuhan seperti ini hanya bisa dilihat oleh para dewa. Di Bali penjelasan seperti itu disebut Hana Tan Hana (Ada tidak Ada), artinya Tuhan itu diyakini ada, namun tidak bisa dilihat.

3. Vibhawanaama; Tuhan dalam bentuk ini disebut Avatara (turun menyeberang). Ia juga biasa disebut Saguna atau Sakara Brahman (personal God).

4. Antaraatmanama; Tuhan meresapi segalanya dalam bentuk atma atau zat Tuhan.Segalanya adalah Brahman (monisme).

5. Archananaama; Tuhan yang terwujudkan dalam bentuk archa atau pertima (replika mini) seperti patung dalam berbagai bahan dan wujud.

Dalam Hindu / Brahma Vidya juga terdapat beberapa cara dalam pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi.Beberapa diantaranya yaitu Puja, Yajna, dan Bhakti. Puja adalah jenis pengabdian yang melibatkan berdoa dan menghormati dewa atau dewi tertentu melalui ritual upacara. Yajna adalah jenis pengabdian yang melibatkan pengorbanan benda kepada dewa atau dewi dengan membakarnya dalam api suci. Sedangkan bhakti adalah gaya ibadah yang melibatkan melakukan tindakan ritual ibadah atau melayani Tuhan melalui meditasi atau doa.

Puja dianggap sebagai bentuk ibadah paling penting dalam agama Hindu/Brahma Vidya. Dalam puja, individu mempersembahkan bunga, buah-buahan, dupa, dan makanan suci kepada dewa atau dewi di altar rumah atau di kuil.Sarana untuk memuja Tuhan ada bermacam-macam bentuknya, di antaranya untuk membayangkan-Nya dibuat pratika, cihnam laksanam, lingam, samjna, pratipura di samping itu secara umum dikenal pula istilah: arca, pratima, pratiwimba, Nyasa, murti dan lain-lain, yang mengandung makna bentuk-bentuk perwujudan-Nya.

Dikenal pula adanya Tirtha dan Ksetra, yakni mata air, tepi sungai atau tepi laut dan daratan yang memiliki potensi sebagai tempat kemunculan kekuatan suci.Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai sarana yang dapat dijadikan persembahan kepada Tuhan yaitu Puspam, Phalam, Toyam, dan Gandham. Puspam berarti bunga, yaitu umat dalam memuja Tuhan dapat menggunakan sarana berupa bunga. Phalam berarti buah, toyam berarti air, dan gandham berarti wewangian (dupa).

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun