1. Gambaran Umum Desa Tanjung Pasir
Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari 8 Kecamatan salah satunya adalah Kecamatan Kualuh Selatan. Dan daerah ini tepatnya di desa Tanjung pasir terdapat Kerajaan Kualuh. Namun sekarang ini daerah bekas berdirinya kerajaan Kualuh Sudah tidak ada lagi hanya ada Sebuah Masjid yaitu Masjid raya Tanjung Pasir. Desa Tanjung Pasir terdiri dari 22 dusun dengan Jumlah penduduk yang berada di Desa Tanjung Pasir sebanyak 18.787 Jiwa dan mayoritas masyarakat desa Tanjung Pasir beragama Islam.
Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan memiliki luas wilayah 804,60 Ha. Desa Tanjung Pasir berada di Kabupaten Labuhan batu utara yang memiliki pemukiman penduduk seluas 500 Ha, areal perkebunan 12 Ha, areal kuburan 10 Ha, luas areal perkarangan 260 Ha, 1 Ha luas untuk areal perkantoran dan luas untuk prasarana umum lainnya 21,60 Ha. Dengan ketinggian dari permukaan tanah adalah 25 M. Banyak sebagian dari masyarakat yang menggunakan lahan disekitar rumah untuk ditanami pohon kelapa sawit.
2. Potensi Desa
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap situasi desa tempat saya melakukan KKN, dapat saya simpulkan beberapa potensi yang terdapat di Desa Tanjung Pasir, yaitu:
- Perkebunan Unggulan.
Berdasarkan hasil analisis yang saya lakukan, mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit, selain itu juga banyak masyarakat yang bermata pencaharian sebagai buruh tani dan buruh kebun. Dapat disimpulkan bahwa kelapa sawit merupakan komoditas utama di Desa Desa Tanjung Pasir. Namun sayangnya, sebagian besar pertanian maupun perkebunan belum dilakukan secara maksimal, khususnya pertanian maupun perkebunan milik rakyat. Seperti penggunaan bibit tanaman yang kurang bermutu, masih kurangnya perawatan baik pertanian maupun perkebunan, masih banyak gulma, pemupukan yang kurang maksimal. Sehingga hasil produksi menjadi kurang memuaskan, ukuran buah menjadi sedikit kecil, frekuensi buah juga tidak maksimal. Terjadinya masalah ini disebabkan oleh mahalnya biaya produksi kelapa sawit, serta harga benih berkualitas yang cukup melangit perbenihnya.
Walaupun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa buah kelapa sawit masih menjadi primadona dan tonggak perekonomian di DesaDesa Tanjung Pasir. Hal ini dapat dilihat dengan banyak nya RAM (Pengepul atau pembeli buah kelapa sawit skala besar) Â kelapa sawit yang ada di Desa Desa Tanjung Pasir. Selain itu juga Desa Desa Tanjung Pasir hanya jarak dari Desa Sukarame dengan pabrik kelapa sawit KIS hanya berjarak 20 km.
- Lahan pertanian yang subur.
Desa Desa Tanjung Pasir merupakan daerah dataran rendah  dengan ketinggian dari permukaan air laut sekitar 25 -- 29  meter dengan suhu udara rata-rata 32C, serta tanah yang cukup subur. Sehingga lahan yang ada di Desa Desa Tanjung Pasir sangat cocok digunakan sebagai lahan pertanian. Seperti pertanian semangka, Ubi kayu, Cokelat, kangkung, kacang panjang, buah naga, dan lainnya. Namun beberapa tahun terakhir, terhitung mulai tahun 2010 banyak masyarakat yang mulai meninggalkan pertanian dan menggantinya dengan kelapa sawit, karena perawatan kelapa sawit tidak sebanyak pertanian sayur dan buah tersebut. Selain itu kelapa sawit pada masa itu juga sedang naik -- naiknya dengan harga jual yang tinggi.
Padahal  jika masyarakat memiliki ilmu yang cukup dalam berbudidaya buah dan sayur. Keuntungan yang didapat tidak kalah dengan buah kelapa sawit, namun kembali lagi kemasyarakat yang malas untuk mengerjakan kembali pertanian, lahan yang sudah hampir habis digunakan untuk kelapa sawit, serta pola pikir masyarakat yang susah menerima masukan hal -- hal yang baru. Menyebabkan pertanian buah dan sayur mulai dilupakan.
3. Â Program Mahasiswa KKN Universitas Negeri Medan
- Melakukan penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
Tanaman merupakan tumbuhan yang hidup dimana saja baik itu di lingkungan rumah, kebun, maupun hutan. Pada dasarnya, tanaman dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, dan juga sebagai obat. Dalam kehidupan masyarakat tanaman dimanfaatkan sebagai obat untuk pengobatan segala jenis penyakit. Pemanfaatan tanaman sebagai obat sejak dulu diminati oleh masyarakat desa, hal itu ditandai dengan banyaknya tempat pengobatan tradisional serta banyak beredar produk obat tradosional di tengah-tengah masyarakat, yang biasa disebut herbal. Herbal merupakan tumbuhan atau tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat.
Herbal merupakan kekayaan alam Indonesia yang tidak ternilai harganya. Herbal dalam kehidupan sehari-hari sering kita kenal sebagai rempah-rempah. Herbal dapat berperan dalam pertolongan pertama pada gangguan kesehatan dan terbukti ampuh menyembuhkan berbagai macam penyakit bahkan penyakit yang hampir tidak dapat disembuhkan sekalipun masih berpeluang dapat disembuhkan menggunakan ramuan herbal. Hal tersebut karena pengobatan dengan herbal lebih mudah diterima tubuh sehingga kesembuhannyapun dapat lebih cepat. Herbal telah menjadi warisan yang telah berlangsung turun temurun sejak dulu. Dengan pengetahuan yang telah diwariskan oleh nenek moyang, hingga sekarang herbal menjadi pilihan masyarakat dalam menyembuhkan penyakit, bahkan ada yang membudidayakan herbal sebagai tanamann obatan keluarga atau TOGA.
 Tanaman obatan kelurgaa (TOGA) merupkan tumbuhan atau tanaman yang sangat dibdidayakan baik di halaman, pekarangan rumahh ladang atau kebun sebagai bahan pengobatan penyakit. Tanaman obat keluarga (TOGA) dimanfaatkan masyarakat sebagai obat. Hal tersebut karena tanaman obat yang dimanfaatkan sebagai obat memiliki kandungan atau zat aktif yang berfungsi dalam mencegah serta mengobati penyakit, baik itu penyakit yang disebabkan oleh perubahan cuaca maupun penyakit lainnya. Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tumbuhan atau tanamann yang dibudidayakang ibaik di rhalaman, pekarangan rumah ladang atau kebun sebagai bahan pengobatan penyakit. Tumbuhan atau tanamann tersebut dapat idimanfaatkan ioleh masyarakati untuk idiramu dan di sajikan sebagai uobat guna penyembuhani penyakit. Padat awalnya, pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat keluarga merupakan warisan nenek moyang.
- Sosialisasi tentang pencegahan dan penanganan covid-19
Merupakan program dari sub tema 1 (satu) mengenai mengembangkan kompetensi pengetahuan, ketrampilan dan sikap mahasiswa berdasarkan bidang ilmu dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19. Alasan saya menjadikan sosialisai ini menjadi program saya karna banyak masyarakat yang masih kurang pedulih pada kesehatan dirinya tentang bahayanya penyakit corona.
- Les belajar anak sekitaran rumah.
Merupakan program dari sub tema 1 (satu) mengenai mengembangkan kompetensi pengetahuan, ketrampilan dan sikap mahasiswa berdasarkan bidang ilmu dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19. Alasan saya menjadikan les belajar ini sebagai program saya, karena banyak  siswa dan siswi SD khususnya, yang proses belajarnya menjadi tidak efektif dikarenakan adanya sekolah online. Yang mana siswa siswi ini masih banyak yang belum memiliki smartphone. Dan keluhan orang tua murid  pula yang mengatakan akan ketidakmampuan mereka dalam mengajari anak mereka.
- Pembagian masker gratis dan sosialisasi protokol kesehatan saat new normal.
Merupakan program dari sub tema 3 (tiga) yaitu Program kemanusiaan berupa aktivitas edukasi kesehatan dan bakti sosial kepada masyarakat dalam mencengah penyebaran Covid-19. Alasan saya membuat program ini karena keprihatinan saya dengan mayoritas  masyarakat yang masih kurang peduli dengan bahaya virus Covid-19, Hal ini di dasari dengan belum adanya pasien positif Covid-19 di Desa tanjung pasir. Dan kami di sini membagai kan masker kepada masyarat Desa tanjung pasir di daerah dusun 1,2, dan 3 kampung banjar. Di karenakan dusun tersebut berada di pasar atau pekan jadi kami melakukan pembagian masker pada masyarakat yang berbelanjan dan penjuaal.selain itu kami melakukan pembagian masker di jalan.
- Pembersihan lahan.
Merupakan program dari sub tema 1 (Satu) yaitu Mengembangkan kompetensi keterampilan dan sikap mahasiswa dalam rangka menghadapi Covid 19. Alasan saya membuat program ini adalah untuk menambah keterampilan dan pengetahuan mengenai pertanian, dan memanfaatkan lahan terbengkalai atau lahan yang tidak digunakan yang nantinya lahan dapat dipergunakan unuk menanam berbagai jenis tumbuhan seperti singkong dan lainnya. Sasaran kegiatan ini yaitu meningkatkan keterampilan mahasiswa.
- Pembagian benih sayuran.
Merupakan program dari sub tema 3 (tiga) yaitu Program kemanusiaan berupa aktivitas edukasi kesehatan dan bakti sosial kepada masyarakat dalam mencengah penyebaran Covid-19. Alasan saya membuat program ini adalah untuk membiasakan masyarakat untuk tetap beraktifitas disekitaran rumah selama melaksanakan himbauan di rumah aja. Selain itu, hasil dari bercocok tanam tersebut dapat membantu mengurangi pengeluaran saat pandemi ini. Sayuran yang dihasilkan juga tentunya lebih sehat sebab tanpa bahan kimia. Sasaran kegiatan ini yaitu ibu rumah tangga yang ada di desa Tanjung pasir.
- Pembersihan mesjid dan kantor desa
Merupakan program dari sub tema 1 (Satu) yaitu Mengembangkan kompetensi pengetahuan, Â keterampilan dan sikap mahasiswa. Alasan saya membuat program ini adalah agar mesjid dan kantor desa menjadi bersih dan sehat.
- Membuat dan Memasang nama gang di pinggir jalan.
Merupakan program dari sub tema 1 (Satu) yaitu Mengembangkan kompetensi pengetahuan, Â keterampilan dan sikap mahasiswa. Alasan saya membuat program ini adalah memudahkan pengendara untuk menuju lokasi tujuan dengan terarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H