Mohon tunggu...
Windu Hernowo
Windu Hernowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Post stroke Survivor retired from QHSE Manager at Schlumberger. Modern Safety Management Consultant http://hernowo1.wordpress.com/. Actively involved in Yayasan Stroke Indonesia and co-founder of LSM-Himpunan Peduli Stroke. Now doing experiments and writting novel =>http://fathirmuqodas.wordpress.com Pemerhati masalah sosial, ekonomi da politik diluar olah raga dan manajemen

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden ala Quick Count?

12 Juli 2014   04:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:36 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hiruk pikuk perbedaan hail Quickcount lembaga survei sangat membingungkan masyarakat awam dan non awam. Bagaimana tidak, beberapa Lembaga Survey menyatakan pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai pemenang Pilpres. Sedangkanlembaga survei lainnya menyatakan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang unggul.

Berikut rinciannya (sumber : http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2075605/ini-hasil-quick-count-pilpres-11-lembaga-survei) :

Pertama, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, dari 98,05% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 46,7% dan Jokowi-JK meraih 53,3%.

Kedua, Center for Strategic and International Studies (CSIS)-Cyrus Newtwork menyebutkan, dari 99,90% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 48,1% dan Jokowi-JK meraih 51,9%.

Ketiga, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebutkan, dari 99,3% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,09% dan Jokowi-JK meraih 52,91%.

Keempat, Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas menyebutkan, dari 100% suara masuk,  Prabowo-Hatta memperoleh 47,66 dan Jokowi-JK meraih 52,34%.

Kelima, Indikator Politik menyebutkan, dari 99,5% masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,06% dan Jokowi-JK meraih 52,94%.

Keenam, Survei Radio Republik Indonesia (RRI) menyebutkan, dari 97% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,40% dan Jokowi-JK meraih 52,60%.

Ketujuh, Populi Center menyebutkan, dari 98,95% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 49,06% Jokowi-JK meraih 50,94%.

Kedelapan, Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan, dari 91,35% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,16% dan Jokowi-JK meraih 49,84%.

Kesembilan, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan, dari 93,41% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 52,05% dan Jokowi-JK meraih 47,95%

Kesepuluh, Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebutkan, dari 96,51% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,56% dan Jokowi meraih 49,44%

Kesebelas, Indonesia Research Centre (IRC) menyebutkan, dari 100% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 51,11% dan Jokowi meraih 48,89%.

Tentu pada Quick count tidak menghitung seluruh hasil TPS yang ada di Indonesia, hanya beberapa TPS saja yang diambil sebagai sampling.Seperti halnya menilai tingkat keasinan air laut yang, diambil satu sendok di bagian Selatan, satu sendok dibagian utara pada daerah laut tertentu. Pada daerah laut yang sama, Lembaga Survey lainnya bias saja mengambil satu sendok air di bagian selatan utara kearah timur sedikit dan bagian Selatan kearah barat sedikit. Tentu hasilnya juga tidak akan sama.

Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel dapat menerangkan keadaan suatu populasi pada bagian unit-unit populasi tertentu saja. Terdapat beragam teknik penarikan sampel, berikut ini adalah teknik sampling berdasarkan pembagian dari C.W. Churchman et al., dimana mula-mula sampling dibagi dua yaitu desain sampling tetap (fixed sampling design) dan Sequential Sampling.

1. Desain sampling tetap (fixed sampling design)

Desain sampling tetap, sampel dibentuk mengikuti aturan tertentu, dan aturan ini tidak berubah-ubah selama penarikan sampel berlaku. Desain sampling tetap dibagi dua yaitu: sampel  tanpa batasan (unrestricted random sample) dan sampel dengan batasan-batasan (restricted random sample).

Pada penarikan sampel tanpa batasan (unrestricted random sample), sampel ditarik secara langsung dari populasi. Populasi tidak dibagi-bagi terlebih dahulu atas subsample, teknik ini dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu:

a) Sampel acak sederhana (simple random sampling)

Tiap unit populasi diberi nomor, kemudian sampel yang diinginkan ditarik secara acak.

b) Sampel sistematik (sistematic sample)

Unit dari populasi diberi nomor dan diurutkan, kemudian ditentukan nomor sebagai titik tolak menarik sampel. Contohnya adalah jika kita menarik sampel dengan kelipatan 5, maka sampel kemudian adalah sampel ke-10, sampel ke-15, dan seterusnya.

Sedangkan pada penarikan sampel dengan batasan (restricted random sampling), sampel ditarik dari populasi yang telah dikelompokkan. Mula-mula sampel dikelompokkan terlebih dahulu sampai ditarik dari masing-masing kelompok tersebut. Analoginya adalah kita dapat membuat pengelompokkan berdasarkan jenis kelamin, interval umur, profesi, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Restricted Sampel dibagi kembali atas:

a) Multiple Stage Sample

Sampel ditarik dari kelompok populasi, tetapi tidak semua anggota populasi menjadi anggota sampel. Pada tiap kelompok populasi kita pilih sejumlah anggota tertentu untuk menjadi anggota sampel dengan jumlah yang sama, atau sebanding dengan besar relative anggota kelompok populasi yang masuk ke dalam sub sampel.

b) Stratified Sample

Populasi dibagi ke dalam kelompok yang homogen (berdasarkan strata) terlebih dahulu, kemudian ditarik sampel dari setiap strata.

c) Cluster Sampling

Populasi dibagi dahulu berdasarkan area (cluster). Anggota tiap subpopulasi tiap cluster tidak harus homogen, beberapa cluster dipilih dulu sebagai sampel, kemudian dipilih lagi anggota unit dari sampel cluster diatas.

d) Stratified Cluster Sampling

Sampel ditarik dengan teknik kombinasi antara stratified sampling dan cluster sampling.

2. Desain sampling skuensial (sequential sampling design)

Berbeda halnya dengan desain sampling tetap, jika dalam penarikan sampel tidak sama selama penarikan sampel berlangsung, maka desain sampling disebut sekuensial. Sampling sekuensial dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: (a) menarik sampel secara bertingkat, dan (b) dengan mengamati satu persatu anggota-anggota populasi.

Sumber: Churchman dalam Nazir.  2003.  Metode Penelitian.  Ghalia Indonesia: Jakarta.

Dari seluruh cara/metodeyang ada seluruhnya mengambil sebagian contoh/sample untuk diteliti. Seberapa akurtkah sampling ini dpat diandalkan ?Jawabannya adalah semakin banyak /rapat sampling yang diambil, hasilnya semakin mendekati kebenaran.

Demikian juga dalam hal Quick Count, semakin banyak TPS yang diambil sebagai sample dan penyebarannya semakin banyak/luas tentu akan semakin mendekati kebenaran.

Diantara 11 Lembaga Survey, mana yang paling akurat ? Tentu pertaruhannya adalah jumlah titik sampling dan penyebarannya.

Saya pikir untuk seluruh masyarakat umum janganlah terlalu mendewakan salah satu Lembaga Survey yang dianggap paling handal dengan serta merta menyalahkan yang lain. Tunggu saja tanggal 22, setelah KPU menylesaikan seluruh tahapan yangada dan berhasil menghitung jumlah seluruh surat suara yang sah untuk menentukan siapa presiden kita mendatang.

Menurut saya KPU sudah sangat transpatant memuat seluruh hasil2 perolehan suara di Seluruh Indonesia. Untuk mengawal suara dari TPS kita. yang harus kita lakukan adalah mencocokkan jumlah suara yang dihitung/ada di PLANO C1 yang digelar di TPS dengan Scan C1 masing-masing TPS yang termuat di web KPU. Bila angka yang ada di Scan C1 (hal 4) berbeda dari Plano C1 yang dibentang di TPS tentu dapat dipersoalkan .Namun jika sudah sama apalagi yang mau dituntut….? Rasanya kurang pekerjaan jika kita menuntut hal-2 yang tidak berdasar.

Catatan Windu Hernowo dari meja TPS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun