Menurut Scheneider (dalam Syamsu Yusuf 2003:14) mengartikan
penyesuaian diri sebagai suatu proses respon individu baik yang bersifat
behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari
dalam diri, ketegangan emosional, frustasi dan konflik, serta memelihara
keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntuntan (norma)
lingkungan. Dan dapat dilihat bahwa hampir semua para ahli meninjau
perkembangan jiwa dari berbagai sudut, beranggapan bahwa masa remaja
merupakan masa penyempurnaan dari tahap-tahap perkembangan sebelumnya.
Walaupun demikian beberapa penulis Indonesia tetap berpendapat bahwa remaja
adalah masa transisi dari masa anak-anak kedewasa, yang ditandai dengan
perkembangan biologis, psikologis, modal, dan agama. Periaku nakal siswa