Kemudian untuk lokasi yang digunakan untuk kelapa sawit akan mengalami perubahan fungsi dan peruntukan ekosistem serta pada kawasan lahan gambut, pembukaan lahan yang dilakukan dapat mengakibatkan pada terganggunya fungsi dari resapan air dikawasan tersebut. Kemudian dampak yang ditimbulkan akibat konversi lahan yaitu terjadinya perubahan pola pemanfaatan lahan dan ruang.Â
Apabila lahan yang digunakan merupakan lahan yang berdekatan dengan kawasan hutan diperkirakan akan menimbulkan dampak lain seperti pembalakan liar dan pemanfaatan kayu. Pembukaan jalan untuk akses ke lahan sama artinya untuk membuka aksesibilitas wilayah yang selama ini tertutup akan mudah dijangkau oleh masyarakat yang bisa berdampak positif ataupun negatif.Â
Dampak negatif misalnya keberadaan objek khusus seperti kawasan hutan menjadi terancam akibat dari kegiatan perambahan, pencurian kayu, dan perburuan flora dan fauna yang dilindungi oleh negara.
Dapat dilihat bahwa kelapa sawit memiliki potensi dampak negatif terhadap ekosistem dan pola pemanfaatan lahan dan ruang. Potensi dampak terjadinya berlangsung terus selama lahan digunakan sebagai perkebunan kelapa sawit, jika kawasan tersebut memiliki fungsi ekosistem seperti, kawasan gambut yang merupakan daerah sumber air atau kawasan tangkapan air untuk suatu daerah yang luas, pengaruh dampak akan sangat besar. Kerusakan ekossitem yang parah dapat menyebabkan banjir , kekeringan, kebakaran lahan gambut, dan bencana lingkungan yang besar lainnya yang bisa muncul terus menerus saat musin hujan ataupun musim kemarau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H