- Terhindar dari Uang Palsu
Saat ini teknologi pemalsuan uang pun sudah semakin canggih, sehingga penampakan uang palsu hampir tidak bisa dibedakan dengan uang asli. Masalahnya tidak semua toko juga memiliki alat pendeteksi uang palsu. Dengan menyediakan EDC untuk transaksi di tempat usahanya, pemilik usaha sudah terhidar dari risiko menerima uang palsu. Apalagi mendekati lebaran seperti sekarang ini, waspadalah dengan peredaran uang palsu.
Â
- Terhindar dari Risiko Kurang atau lebih bayar
Yang namanya manusia pasti ada saat lengah atau saat kurang konsentrasi. Dengan jumlah pembeli yag berjubel bisa jadi kasir salah dalam menerima uang pembayaran dari konsumen atau memberikan uang kembalian ke kosumen. Kalau hal ini terjadi tentu akan terjadi selisih kas, dimana hal tersebut merupakan hal yang tabu untuk kegiatan usaha dan merugikan tentu saja. Nah kalau transaksi dengan menggunakan EDC hal tersebut tidak akan terjadi. Jumlah belanja Rp 524.321,- yang diterima ya juga sejumlah itu tanpa berkurang sepeserpun.
Â
- Transaksi Keuangan Tercatat Langsung
Jadi dalam satu hari, pemilik usaha bisa langsung merecord berapa jumlah pemasukannya dari transaksi yang ada di EDC nya. Tidak perlu repot menghitung lembaran-lembaran uang tunai lagi.
Â
- Aman dari Tindak kejahatan
Perampokan di toko-toko sudah sering kita dengar di berita. Bisanya para perampok tersebut memang mengincar uang yang ada di kasir. Kalau itu terjadi, bukan hanya kerugian materil yang kita tanggung, bahkan nyawa pun bisa melayang. Dengan menggunakan EDC, meminimalkan jumlah uang yang ada di kasir, karena uang hasil transaksi langsung masuk ke rekening penjual.
Â
Program Laku Pandai dari OJK
Disamping gerakan Non Tunai yang diluncurkan BI, baru-baru ini OJK juga meluncurkan program Laku Pandai. Yaitu Layanan Keuangan Tanpa Kantor bekerja sama dengan perbankan nasional. Laku Pandai adalah layanan inklusif yang memungkinkan masyarakat bertransaksi tanpa melalui perbankan. Laku Pandai ini sejalan dengan gerakan Non Tunai dari BI.