2. Pengeluaran yang Akan Diganti
Contohnya kayak saya, kalau mau berobat, atau imunisasi anak saya, atau periksa kehamilan, ntar biayanya semua akan diganti kantor. Nah daripada saya duluin uang tunai saya, mending saya pakai kartu kredit saja dulu. Begitu kuitansi saya reimburse ke kantor, dan uang masuk rekening segera saya lunasi biaya perobatan tadi. Jadi sama saja saya tidak mengeluarkan uang kan yah, dan tidak kena bunga juga.
   3. Untuk Deposit
Contohnya saat lagi jalan-jalan keluar negeri atau luar kota, saat bayar penginapan di hotel kita harus menyerahkan sejumlah deposit tertentu buat bayar kamar. Daripada kita serahkan uang tunai untuk deposit, mending pakai kartu kredit saja. Uang yang untuk deposit bisa digunakan untuk hal lain, soalnya kalau lagi liburan gitu kan, suka banyak printilan yang perlu uang tunai. Demikian juga saat ada keluarga yang mau opname di rumah sakit, biasanya rumah sakit minta deposit kamar terlebih dahulu. Nah daripada serahkan uang tunai mending pakai kartu kredit dulu.
Di luar itu sih, saya lebih menyarankan penggunaan kartu debet daripada kartu kredit, agar tidak kebablasan saat bertransaksi, karena kartu debet, sepanjang tidak ada saldo di tabungan ya kita tidak bisa gesek untuk transaksiÂ
Uang Elektronik ( E_money)
Berbeda dengan kartu debet  dimana kita harus memiliki rekening di bank, maka untuk e-money kita tidak perlu membuka rekening untuk memilikinya. E-money ini adalah kartu yang berisi uang dengan jumlah terbatas, maksimal sejumlah Rp 1 juta. Jadi fungsi kartunya benar-benar seperti uang tunai, bisa dipindahtangankan kepada siapa saja, dan saat bertransaksi tidak menggunakan PIN dan tidak perlu tanda tangan. Bisa dibilang mirip sama beli kartu perdana telepon gitu, bisa diulang juga.
Contoh E-money yang dikeluarkan oleh bank di Indonesia yaitu BRizzi nya BRI salah satunya.
Â